Cuaca Buruk Melanda Maluku, Harga Ikan Melonjak Drastis: 3 Ekor Komu Rp 25 Ribu

Cuaca buruk yang melanda perairan Provinsi Maluku menyebabkan hasil tangkapan nelayan menurun. 

Jenderal Louis
HARGA PASAR - Mama Ira, salah seorang pedagang ikan di Pasar Mardika, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon sementara menata dagangannya. Harga ikan melonjak drastis disebabkan cuaca buruk melanda perairan Maluku, Jumat (7/2/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Cuaca buruk yang melanda perairan Provinsi Maluku menyebabkan hasil tangkapan nelayan menurun. 

Hal itu pun berimbas melonjaknya harga ikan di Pasar Mardika, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Jumat (7/2/2025).

Salah seorang pedagang ikan, Mama Ira mengungkapkan harga ikan berangsur naik selama beberapa hari terakhir ini. 

Ikan Komu ukuran besar dibelinya dari nelayan per loyang seharga Rp. 750 ribu. Harga tersebut jauh dari harga normal dikisaran Rp. 400 ribuan. 

Ia lalu menjual secara ecer ke pembeli seharga Rp. 25 ribu per tiga ekor ikan.

Baca juga: Jalan Rusak di Tanjakan 2000 DIperbaiki, Warga dan Pengendara Senang

Baca juga: Tersangka Kasus Rudapaksa Anak Kandung di Namlea - Buru Terancam Hukuman Maksimal 15 Tahun Penjara

Selain itu jenis ikan berukuran kecil seperti Momar dijual Rp. 20 ribu per tiga ekor. 

Ikan momar dibeli dari nelayan per loyang seharga Rp. 850 ribu naik dari normalnya dikisaran Rp. 500 ribuan.

Ia mengaku minimnya pasokan ikan ke pasar membuat harga melambung tinggi.

"Ikan masuk sedikit karena cuaca buruk, jadi harga sudah pasti naik," katanya.

Hal itu juga berdampak pada omzet para pedagang karena masyarakat beralih ke lauk lainnya seperti tahu, tempe, daging, ayam dan telur.

"Kalau ikan mahal begini pendapatan kami berkurang karena masyarakat beralih membeli ayam, telur dan sebagainya," tandasnya.

Diketahui, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku Kamis (6/2/2025) sampai Minggu (9/2/2025).

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 6 - 25 knot,sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 - 30 knot. 

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Pulau Jawa dan Laut Arafuru. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved