Ambon Hari Ini

Pendeta Irene Mussa Prihatin Mahalnya Biaya Rujukan di Maluku: Kasihan Orang Susah Tambah Susah

Berawal dari layanan doa untuk warga yang tengah mendapat perawatan di rumah sakit, Irene kemudian kerap menerima

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Pendeta Irene Mussa
Pendeta Irene Mussa saat mendoakan pasien bayi Gabriela Maelisaa bersama ibunya Nita Sapulette di RSUP Leimena Ambon, Minggu (5/1/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Irene Mussa, seorang Pendeta yang bertugas di Gereja Kristen Protestan Injili Indonesia, Jemaat Negeri Passo Gereja Bukit Moria ini mengungkapkan keprihatinannya akan kondisi kesehatan warga kota. 

Berawal dari layanan doa untuk warga yang tengah mendapat perawatan di rumah sakit, Irene kemudian kerap menerima keluhan warga. 

Ia menyadari, BPJS cukup membantu, namun masih ada biaya lain yang harus ditanggung dan itu memberatkan keluarga kurang mampu. 

Akibatnya, banyak urusan perawatan dan pengobatan yang tertunda karena kendala biaya.

Seperti yang dialami Gabriela Maelisaa, bayi 8 bulan asal dari Desa Rumahkay, Kabupaten Seram Bagian Barat. 

Awal bulan ini Gabriela dirawat di RSUP Leimena Ambon dan kemudian harus dirujuk ke RS Fatmawati di Jakarta. 

Total biaya yang dibutuhkan keluarga untuk rujukan ini mencapai sekitar Rp. 28 juta.

Melihat kondisi keuangan keluarga Gabriela yang sangat terbatas, Pendeta Irene mengambil inisiatif untuk menggalang dana dari anggota jemaatnya, baik yang berada di Tobelo maupun di Kota Ambon. 

Baca juga: IAIN Ambon dan 58 Kampus Lainnya di Indonesia Buka Pendaftaran SPAN-PTKIN Mulai 10 Februari 2025

Baca juga: Polisi dan TNI Musnahkan Bom Udara hingga Ranjau Anti-Tank Sisa Perang Dunia II di Tanimbar Maluku

Melalui media sosial Facebook, ia berhasil menggerakkan hati banyak pihak untuk membantu.

"Waktu itu saya mengambil inisiatif sendiri dengan meminta bantuan anggota jemaat saya baik di Tobelo, Ambon dan juga warga kota Ambon, Tobelo dan Jakarta bahkan Belanda membantu biaya," tuturnya saat dihubungi TribunAmbon.com, Kamis (30/1/2025).

Pendeta Irene juga menyoroti mahalnya biaya rujukan yang harus ditanggung oleh keluarga pasien. 

Dijelaskan, biaya rujukan ke Jakarta tidak termasuk dalam tanggungan BPJS. 

Akibatnya, keluarga pasien harus menanggung seluruh biaya, tidak hanya untuk pasien dan keluarga, tetapi juga untuk membiayai seorang dokter dan suster yang ikut mengantar pasien ke Jakarta.

"Kasihan sekali. Keluarga pasien harus menanggung biaya dokter dan suster sekaligus untuk berangkat," ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved