Ambon Hari Ini

Hari ke-5 Buaya di Unpatti Ambon Belum di Evakuasi, Ini Penjelasan BKSDA Maluku

Polhud BKSDA Maluku, Seto mengaku BKSDA telah melakukan peninjauan dan baru menemukan satu ekor buaya.

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Tanita Pattiasina
Haliyudin Ulima
Seto, Polisi Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Maluku, Rabu (15/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Maluku bakal mengevakuasi penemuan seekor buaya di tambak ikan Universitas Pattimura Ambon.

Pasalnya, hingga memasuki hari kelima pasca ditemukan, hewan predator berukuran sekitar dua meter itu tak kunjung dievakuasi.

Polhud BKSDA Maluku, Seto mengaku pihaknya telah melakukan peninjauan dan baru menemukan satu ekor buaya.

Sebab, menurut keterangan yang diperoleh pihaknya, sedikitnya terdapat tiga ekor, namun dua diantaranya belum diketahui pasti tempat persembunyiannya.

Baca juga: Bocah Usia 7 Tahun Tewas Diterkam Buaya di Pantai Buru

Baca juga: Tambak Unpatti Kotor Tak Terurus, Banyak Sampah Hingga Jadi Sarang Buaya

"Pihak kampus sudah hubungi dan kami juga sudah cek, namun yang terpantau memang satu ekor, tapi ada yang bilang dua sampai tiga ekor," ujarnya saat diwawancarai Tribunambon.com, Rabu (15/1/2025).

Seto mengaku, perihal penemuan itu telah dilaporkan secara detail kepada atasannya. Pihaknya masih menunggu izin dari pimpinan.

Hal itu karena, proses evakuasi hewan buas itu harus dilakukan dengan persiapan matang sebab berisiko bagi keselamatan petugas.

"Kita sudah lapor ke pimpinan secara detail dan sementara tunggu arahan dari beliau karena memang lagi sibuk, buayanya juga belum terlalu membahayakan," ujarya.

"Kalau bisa jangan diganggu dulu, biar nanti pas nggak sibuk atau tunggu izinnya langsung kita evakuasi," lanjutnya.

Pihaknya bahkan telah menyiapkan ancang-ancang untuk mengamankan buaya tersebut dalam waktu dekat.

"Untuk petugas semua sudah siyap bahkan perangkapnya juga ada, metodenya nanti kita jebak dengan umpan ayam atau bebek di tiga titik yang kami identifikasi sebagai tempat persembunyiannya," tambahnya.

Untuk itu dirinya menganjurkan supaya warga kampus tidak terlalu melakukan aktifitas di area itu yang memancing agresif hewan itu.

"Sementara jangan beraktivitas di sekitar danau dulu, karena ini satwa liar dan statusnya juga dilindungi, jadi selama dia belum mengganggu kita amankan dulu, cuman kurangi intensitas yang mengancam agresif hewan itu," tutupnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved