Video Viral Ambon

Bantah Jadi Pemeran di Video Asusila, Kerin Tandi: Sudah Dua Kali Saya Difitnah 

Video berdurasi 39 detik itu tersebar secara masif, memicu rumor lia menyudutkan Kerin Tandi.

TribunAmbon.com
ILustrasi Video Asusila 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Media sosial dan grup percakapan daring di Kota Ambon kembali digegerkan dengan beredarnya sebuah video asusila

Video berdurasi 39 detik itu tersebar secara masif, memicu rumor liar yang menyudutkan seorang perempuan bernama Kerin Tandi.

Namun, Kerin dengan tegas membantah tudingan tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah yang telah mencemarkan nama baiknya.

Baca juga: Tolak Perhentian Operasional PT.SIM, Gubernur Maluku Segera Panggil Bupati SBB 

Baca juga: Dugaan PPPK Bodong, Kemenag Buru Diperiksa Tim Dumas Provinsi Maluku 

Saat dikonfirmasi oleh TribunAmbon.com, Rabu (13/8/2025), Kerin Tandi membantah keras klaim yang menyebut dirinya adalah sosok perempuan dalam video tersebut. 

"Itu bukan saya, saya juga tidak kenal perempuan dalam video yang dimaksud," ujarnya dengan nada tegas.

Penyebaran video ini menimbulkan keresahan mendalam bagi Kerin.

Ia mengaku merasa tertekan dan terusik karena harus berhadapan dengan pertanyaan dari sanak keluarga yang khawatir. 

"Saya merasa resah karena sering dihubungi keluarga yang menanyakan masalah ini," ungkapnya.

Lebih lanjut, Kerin mengungkapkan bahwa ini adalah kali kedua ia menjadi korban fitnah serupa. 

Video asusila yang beredar sebelumnya juga pernah dikaitkan dengan dirinya, menambah luka dan rasa frustrasi. 

"Ini sudah dua kali saya difitnah dengan beredarnya video yang bukan saya," tegasnya.

Kerin Tandi berharap agar penyebaran rumor dan fitnah ini segera dihentikan. 

Ia menekankan bahwa tuduhan tak berdasar tersebut tidak hanya merugikan dirinya secara pribadi, tetapi juga berdampak besar pada nama baik keluarganya. 

"Saya minta kepada siapapun untuk tidak memfitnah saya, karena ini soal nama baik keluarga saya,"pungkas Kerin.

Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang bahaya penyebaran informasi tanpa verifikasi di media sosial, yang bisa merusak reputasi seseorang dalam sekejap. 

Pihak berwenang diharapkan dapat menelusuri penyebar video dan fitnah ini untuk memberikan kejelasan dan mencegah insiden serupa di masa mendatang.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved