Info Terkini

Akademisi Soroti Penghapusan Sepak Bola dari PPLP Maluku, Singgung Kegagalan Manajemen

Salah satunya datang dari Minsen Tenine, seorang akademisi olahraga dari Universitas Pattimura Ambon.

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Rahmat Tutupoho
Ilustrasi: Latulua FC saat menghadapi Maluku FC, Kamis (2/2/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Keputusan mengeluarkan cabang olahraga sepak bola dari Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Maluku menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. 

Salah satunya datang dari Minsen Tenine, seorang akademisi dari Universitas Pattimura Ambon.

Tenine menilai bahwa keputusan ini merupakan cerminan dari kemunduran manajemen pembinaan prestasi olahraga di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Maluku. 

Menurutnya, hal ini bertentangan dengan sejumlah regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat terkait percepatan pembangunan sepak bola nasional.

“Peraturan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2020 serta Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 58 Tahun 2022 telah mengatur secara jelas tentang pelaksanaan pembinaan sepak bola, termasuk di tingkat daerah dan PPLP,” tegas Dosen Unpatti itu saat diwawancarai TribunAmbon.com, Rabu (15/1/2025).

Akademisi ini juga menyoroti kurangnya upaya Dispora Maluku dalam melakukan pembinaan sepak bola di daerah. 

“Apakah ada talent scouting yang dilakukan secara terbuka dan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu keolahragaan? Apakah ada kompetisi berjenjang yang diselenggarakan secara rutin? Dan bagaimana proses perekrutan pelatihnya?,” tanya Tenine.

Tenine menambahkan bahwa prestasi sepak bola PPLP Maluku yang stagnan dalam beberapa tahun terakhir merupakan bukti nyata dari kegagalan manajemen pembinaan. 

“Hanya pada tahun 2015, tim sepak bola PPLP Maluku berhasil meraih medali perunggu. Sejak saat itu, prestasi mereka terus menurun,” ujarnya.

Sebagai solusi, Tenine mengusulkan agar Dispora Maluku berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk membuka Sekolah Khusus Olahraga di Maluku.

Baca juga: Jalan di Air Kuning Ambon Rusak, Sopir Angkut Resah, Harap Ada Perbaikan

Baca juga: Kronologi Oknum TNI AL Eksekusi Kesya Lestaluhu di Pantai Saoka Sorong, Gelagat Pelaku Jadi Sorotan

“Sekolah khusus olahraga ini dapat mengakomodasi pembinaan berbagai cabang olahraga, termasuk sepak bola yang memiliki potensi prestasi di Maluku,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Maluku, Sandi A. Wattimena, saat dikonfirmasi TribunAmbon.com, menjelaskan bahwa pengurangan cabang olahraga ini dilakukan karena adanya pembatasan anggaran.

"Jadi, bukan hanya di Maluku, tetapi beberapa daerah lain juga mengalami hal serupa. Sepak bola memang sempat menjadi bagian dari PPLP Maluku, namun karena keterbatasan anggaran, akhirnya diputuskan untuk dihentikan," ungkap Wattimena. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved