Maluku Terkini

Kewalahan, Basarnas Butuh Tambahan Armada dan Personel di Wilayah Maluku

Basarnas Ambon saat ini tengah menghadapi tantangan serius dalam menjalankan tugasnya

Ist
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon, Muhammad Arafah saat memimpin apel di Pelabuhan Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (27/12/2024). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Badan SAR Nasional (Basarnas) Ambon saat ini tengah menghadapi tantangan serius dalam menjalankan tugasnya. 

Keterbatasan armada dan jumlah personel yang minim membuat Basarnas kesulitan memberikan pelayanan optimal di wilayah Maluku yang begitu luas terlebih didominasi perairan laut.

Berdasarkan data yang diperoleh, Basarnas Ambon hanya memiliki 96 personel untuk seluruh wilayah Maluku

Jumlah ini dinilai sangat kurang mengingat luas wilayah dan ragam tantangan geografis yang ada. 

Selain itu, armada kapal yang dimiliki juga terbatas, khususnya kapal kelas 2 yang memiliki daya tahan lebih lama untuk operasi di laut.

"Wilayah kerja kami sangat luas, mulai dari Pulau Seram, Buru, Banda, Maluku Tenggara, hingga Kepulauan Aru. Namun, jumlah kapal kelas 2 yang kami miliki masih sangat terbatas," ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon, Muhammad Arafah, Jumat (27/12/2024).

Kondisi geografis yang sulit di beberapa wilayah seperti Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Aru, dan Maluku Barat Daya (MBD) semakin memperparah situasi. 

Keterbatasan bahan bakar minyak (BBM) di daerah-daerah tersebut menjadi kendala besar dalam melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.

"Misalnya, ketika terjadi kebakaran kapal di Kepulauan Aru, kapal RIB kami kesulitan untuk melakukan perjalanan bolak-balik dari Dobo ke Pulau Ende karena keterbatasan BBM. Akibatnya, kami harus membawa cadangan BBM yang cukup banyak," jelasnya.

Untuk mengatasi kekurangan personel, Basarnas Ambon telah berupaya mendapatkan tambahan melalui penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). 

Namun, kuota yang diberikan pemerintah terbatas dan tidak semua peserta lolos seleksi.

"Pemerintah memberikan kuota CPNS sebanyak 28 orang, namun saat seleksi SKD hanya 20 orang yang lulus. Mudahan-mudahan tidak ada yang gugur lagi, karena personil kami masih kurang," tuturnya.

"Kami berharap kuota CPNS untuk Basarnas Ambon dapat ditambah lagi agar kami bisa memperkuat tim di lapangan," ujarnya.

Meskipun menghadapi berbagai kendala, Basarnas Ambon tidak bekerja sendiri. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved