Info Daerah
Dituding Dibalik Penangkapan Pemuda Hollat, Ini Penjelasan Ketua DPRD Malra
Bantahan tersebut menyusul penangkapan sejumlah pemuda Holat oleh pihak keamanan karena diduga membawa senjata
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Ketua DPRD Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Stepanus Layanan membantah tegas kabar dirinya berada dibalik penangkapan sejumlah pemuda Desa Hollat Kecamatan Kei Besar Utara Timur.
Bantahan tersebut menyusul penangkapan sejumlah pemuda Holat oleh pihak keamanan karena diduga membawa senjata tajam (sajam) ketika KMP Telaga Express yang baru tiba sekira pukul 13.00 WIT dari pelabuhan Elat, Kecamatan Kei Besar.
Juga tudingan dari akun facebook Renno Orick yang mengatakan, “It yg suruh polisi tangkap anak” hollat beberapa itu kita semua pasti tau lah STEP LAYANAN dengan TAHER HANUBUN”.
"Akun palsu di medsos yang menuding saya di balik penangkapan anak-anak Hollat itu tidak benar dan namanya provokator," ucapnya, Kamis (5/12/2024).
Baca juga: Buka Suara Soal Video Viral Dugaan Perselingkuhan, Aldo: Dewi Cuma Numpang Mandi
Baca juga: Trafik Broadband Telkomsel di Papua dan Maluku Naik 7 Persen Selama Momen Pilkada Serentak 2024
Stepanus menyesalkan, informasi tidak benar yang disebarkan akun bodong di media sosial yang terkesan memperburuk hubungan kekerabatan antara dirinya dengan pemuda Hollat.
"Anak-anak itu semuanya keponakan dan anak cucu saya, tidak mungkin saya menyuruh polisi menangkap mereka,"ungkapnya dengan nada kesal.
Politisi PDI-Perjuangan tersebut mengatakan, informasi penangkapan juga baru diketahui dari teman-temannya.
"Saya sendiri tidak mengetahui hal ini, nanti dapat informasi dari teman kalau anak - anak Hollat ditangkap polisi, katanya bawa alat tajam, informasi seperti itu, "akui Ketua DPC PDI Perjuangan Malra ini.
Stepanus juga membantah adanya ancaman di Desa Hollat, Kecamatan Kei Besar Utara Timur akan terjadi pembunuhan adalah informasi sesat dan tidak benar serta berita provokatif.
"Saya minta masyarakat jangan tanggapi informasi hoaks seperti ini, sebab itu adalah perbuatan provokator yang ingin membuat suasana pilkada tidak aman dan kondusif," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.