Pilkada Maluku
Abdullah Vanath: Ekonomi Maluku Stagnan Karena Konsumsi Bergantung pada Pasokan Luar
Calon Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, menyoroti permasalahan stagnasi ekonomi di Maluku.
Penulis: Maula Pelu | Editor: Tanita Pattiasina
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Calon Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, menyoroti permasalahan stagnasi ekonomi di Maluku.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan sebagian besar anggaran daerah terserap keluar dalam sektor konsumsi. yang mana kebutuhan konsumsi di Maluku masih bergantung pada pasokan dari luar daerah.
Hal tersebut disampaikan Abdullah Vanath dalam talkshow yang diselenggarakan KPU bekerja sama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Maluku, berlangsung di di Hotel Pacific, Kota Ambon, Jumat (22/10/2024).
"Bayangkan, dari 11 kabupaten/kota, masing-masing memiliki APBD minimal Rp1 triliun. Ditambah APBD provinsi sebesar Rp3,3 triliun, totalnya mencapai Rp 15 triliun jika dibulatkan. Jika ditambahkan proyek APBN dan anggaran kantor vertikal, angka itu bisa mencapai Rp30 triliun setahun. Tapi kenapa uang sebanyak itu tidak mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Maluku. Karena lagi-lagi sebagian anggaran terserap pada sektor konsumsi. Yang mana sektor konsumsi kami dipenuhi dari luar daerah," jelasnya.
Baca juga: Tampil Solo, Abdullah Vanath Menari di Panggung Kadin Maluku
Baca juga: BAF Caring for Children 2024: Bantu Anak Maluku Dapatkan Akses Pendidikan yang Lebih Layak
Padahal menurutnya, potensi lokal sangat mendukung, namun belum dimaksimalkan.
Dirinya menyoroti beberapa wilayah seperti Seram dan Buru.
Dimana sejak dulu dikenal sebagai lumbung pangan.
Namun faktanya, kebutuhan beras masyarakat Maluku sebagian besar masih dipenuhi dari Sulawesi dan Surabaya.
"Tak hanya beras. Tomat, cabai, kita over produksi tetap kalah dengan pasokan dari luar. Akibatnya, uang puluhan triliun yang masuk ke Maluku ini balik lagi ke luar daerah. Uang kosong di sini, sehingga tidak ada pertumbuhan ekonomi," tegasnya.
Maka dari itu, dalam talkshow tersebut, Vanath menekankan pentingnya perubahan kebijakan pembangunan yang benar-benar didasarkan pada kebutuhan masyarakat, bukan sekadar keinginan.

"Harus ada jalan keluar. Kita harus fokus membangun sektor yang memang dibutuhkan, seperti pertanian dan industri lokal, agar uang yang masuk ke Maluku bisa berputar di dalam daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Talkshow bertemakan "Menuju Maluku Makmur" itu betul dimanfaatkan mantan Bupati Seram Bagian Timur (SBT) dua periode.
Pasalnya, Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diundang, tak menghadiri kegiatan tersebut. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.