Maluku Terkini

Tak Ada Perhatian Pemerintah, Warga Seram Utara Swadaya Bikin Jalan Baru, Bosan Dengar Janji Palsu

Tak ada perhatian pemerintah, warga Negeri Elemata dan Negeri Hatuolo di Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah gotong royong bikin sendiri akses jalan.

Penulis: Maula Pelu | Editor: Salama Picalouhata
Ist
Warga Negeri Elemata dan Negeri Hatuolo di Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, buka akses jalan secara swadaya, Sabtu (16/11/2024). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Tak ada perhatian pemerintah, warga Negeri Elemata dan Negeri Hatuolo di Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah gotong royong bikin sendiri akses jalan.

Mereka sepakat membuka akses jalan secara swadaya untuk memenuhi kebutuhan mobilitas dan pembangunan.  

“Kami sudah lama menunggu respon pemerintah, tapi tak ada kejelasan. Akhirnya kami membuka jalan sendiri dengan alat seadanya,” ujar Kepala Seksi Pemerintahan Negeri Hatuolo, Ariyanto Ilela kepada TribunAmbon.com, Minggu (17/11/2024).

Warga Negeri Elemata dan Negeri Hatuolo di Pegunungan Seram Utara, Maluku Tengah, istirahat usai membuka jalan untuk akses mereka, Sabtu (16/11/2024).
Warga Negeri Elemata dan Negeri Hatuolo di Pegunungan Seram Utara, Maluku Tengah, istirahat usai membuka jalan untuk akses mereka, Sabtu (16/11/2024). (Ist)

Pemerintah kata dia, tidak perduli dengan pembangunan di lima negeri di Pegunungan Seram Utara

"Kami di sini bertahun-tahun tanpa ada jalan yang memadai bagi kami,” ucap dia.

Lanjutnya, bahwa akses jalan inilah yang menjadi alasan lambatnya pembangunan di daerahnya, bukan karena kesengajaan. 

“Akses jalan yang sulit selama ini memang menghambat distribusi material untuk pembangunan desa menggunakan dana desa. Bukan kesengajaan kami. Kami berharap hal ini dipahami oleh semua pihak,” tegasnya.

Bermodalkan semangat gotong royong, warga mengorbankan tanah dan tanaman mereka untuk digunakan bersama.

Jalan baru ini menghubungkan Dusun SP 2 Sariputih hingga kawasan Upaha Poto di pertengahan Negeri Elemata.

“Sebelum membuka jalan, kami diskusi bersama. Semua sepakat mengikhlaskan apa yang mereka punya demi jalan ini,” terang Kepala Seksi Pemerintahan Negeri Hatuolo.

Dua hari berkerja penuh sejak Jumat 15 November hingga Sabtu 16 November 2024, akhirnya akses jalan mereka berhasil.

Meski tak sampai ke Negeri mereka.

Akses jalan yang dibuka mereka ini, jika para pengendara melintasi tanpa muatan dapat memakan waktu 3 jam.

Sementara dengan muatan dapat memakan waktu hingga 5 jam perjalanan.

“Karena bahan seadanya, kami hanya mampu buka sampai Upaha Poto di pertengahan Negeri Elemata. Tak apa, yang penting sedikit meringankan beban akses untuk kami masyarakat pegunungan seram utara,” jelasnya.

Warga Negeri Elemata dan Negeri Hatuolo di Pegunungan Seram Utara, Maluku Tengah, istirahat usai membuka jalan untuk akses mereka, Sabtu (16/11/2024). (Ist)

“Untuk waktu tempuh itu tanpa muatan 3 jam. Kalau degan muatan 5 jam,” tutup Kepala Seksi Pemerintahan Negeri Hatuolo.  

Hal yang sama juga disampaikan salah seorang warga Negeri Elemata, Peterson Makualaina yang mengaku kecewa dengan kurangnya kepedulian pemerintah akan akses jalan yang layak bagi mereka.

“Rentan kendali kami itu iyalah akses jalan. Tak cukupkah pemerintah buat kami sulit terus?,” tegasnya.

Dirinya berharap agar pemerintah tidaklah acuh dengan apa yang terjadi di sana.

“Kami berharap untuk pemerintah, harus melihat situasi yang terjadi di negeri kami. Terutama akses jalan di 5 Negeri di Pegunungan Seram Utara,” harapannya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved