Info Daerah
Taman Watdek di Maluku Tenggara Kumuh Tak Terurus
Ironisnya, taman yang menjadi ikon daerah tersebut berada tepat di perbatasan antara Malra dan Kota Tual, yang dipisahkan
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Taman Watdek di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), nampak kumuh dan tak terurus.
Ironisnya, taman yang menjadi ikon daerah tersebut berada tepat di perbatasan antara Malra dan Kota Tual, yang dipisahkan oleh jembatan penghubung Watdek.
Pantauan TribunAmbon.com, Jumat (8/11/2024) nampak di bagian depan taman, berjejer lapak beratapkan terpal aneka warna yang tak beraturan.
Sebagian besar lapak pun hanya terbuat dari kayu bekas dan bahan seadanya.
Jika sore hari taman ini berubah fungsi menjadi tempat berjualan jagung bakar dan aneka jenis buah.
Baca juga: PDI Perjuangan Target Rebut 45 Persen Suara di Maluku Tengah untuk JAR-AMK
Baca juga: Debat Publik Pilbup Maluku Tengah, Lesnussa: Ini Momentum Gagasan Paslon
Selain terlihat kumuh tak terawat, banyak bagian-bagian di dalam taman yang rusak seolah tak tersentuh perawatan.
Misalnya saja, kondisi beberapa sarana permainan ramah anak nampak berkarat tak terurus, menandakan tidak pernah terjamah pengunjung.
Sedangkan tembok pembatas taman terlihat kusam kehitaman dihiasi jamur.
Frans salah satu warga yang bermukim di sekitar taman tersebut mengatakan, taman ini digunakan hanya pada moment acara daerah saja.
"Taman Watdek ini hanya digunakan pada saat agenda daerah saja, seharusnya pemerintahan daerah memperhatikan kondisi ini karena letaknya tepat berada di perbatasan kedua daerah yang berbeda administratif," ucapnya.
Menurutnya, kadang jika sore sampai malam disini memang kelihatan sangat kumuh dan membawa kesan tidak nyaman bagi pengendara yang melintas ataupun warga yang sedang berolahraga sore.
"Padahal jika direvitalisasi justru disini akan menjadi kawasan yang cukup ramai, letaknya berada tepat di tepi jalan sehingga warga tidak kesulitan mengakses taman hanya untuk sekedar nongkrong atau melebihi penat setelah seharian beraktivitas," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.