Maluku Terkini

Desa Sehat Bebas Hipertensi Berbasis RENALA: Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Pesisir

Dalam rangka membantu mengatasi masalah ini, tim pengabdian masyarakat STIKES Pasapua Ambon menginisiasi program Desa Sehat Bebas Hipertensi berbasis

Editor: Fandi Wattimena
Istimewa
Tim pengabdian masyarakat STIKES Pasapua Ambon menginisiasi program Desa Sehat Bebas Hipertensi berbasis RENALA di Negeri Seith, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah. 

TRIBUNAMBON.COM - Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan serius yang mengancam masyarakat pesisir di Indonesia.

Dikenal sebagai "silent killer," hipertensi sering kali tidak menimbulkan gejala awal yang jelas, tetapi berisiko menimbulkan komplikasi serius seperti stroke, penyakit jantung, hingga gagal ginjal. Sayangnya, masyarakat pesisir seringkali tidak menyadari bahwa mereka mengidap hipertensi hingga kondisi ini berkembang menjadi lebih parah.

Dalam rangka membantu mengatasi masalah ini, tim pengabdian masyarakat STIKES Pasapua Ambon menginisiasi program Desa Sehat Bebas Hipertensi berbasis RENALA (Rempah Nusantara Lawan Hipertensi).

Program ini dilaksanakan di Negeri Seith, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, dengan tujuan memanfaatkan kekayaan alam rempah Nusantara sebagai alternatif alami untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah hipertensi.

Melalui program ini, masyarakat diperkenalkan pada potensi rempah-rempah seperti bawang putih, jahe, kunyit, dan seledri dalam mengatasi hipertensi secara alami.

Latar Belakang Program RENALA

Kondisi geografis dan pola hidup masyarakat pesisir, termasuk di Negeri Seith, membuat mereka rentan terhadap hipertensi. Pola makan tinggi garam turut berkontribusi terhadap tingginya prevalensi hipertensi di wilayah ini.

Di sisi lain, Indonesia memiliki kekayaan alam berupa rempah-rempah yang secara turun-temurun digunakan sebagai obat alami. Rempah seperti bawang putih, jahe, kunyit, dan seledri terbukti memiliki manfaat dalam menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung.

Misalnya, bawang putih mengandung allicin, senyawa aktif yang dapat melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Jahe dan kunyit dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang dapat melindungi jantung, sedangkan seledri mengandung senyawa yang membantu mengatur tekanan darah.

Program RENALA ini lahir dari gagasan untuk menggabungkan potensi rempah-rempah Nusantara dengan edukasi masyarakat agar mereka lebih sadar akan pentingnya menjaga tekanan darah tetap normal.

Masyarakat diajak untuk mengenal lebih dalam manfaat rempah-rempah serta cara praktis mengolahnya sebagai bagian dari terapi komplementer untuk hipertensi.

Pelaksanaan Program RENALA

Program Desa Sehat Bebas Hipertensi ini dipimpin oleh Dr. Abdul Thalib, S.Kep., Ns., M.Kep, yang bertindak sebagai ketua tim pengabdian masyarakat dari STIKES Pasapua Ambon. Anggota tim terdiri dari Bazrul Makatita, S.Kep., M.Kes, Wildia Nanlohy, S.ST., M.Kes serta Jayanti Djarami, M.Si Apt S.Farm. Selain itu, mahasiswa dari prodi S1 Keperawatan STIKES Pasapua Ambon dan didampingi oleh Yosef M. Karno, S.Kep., Ns., M.Kes, juga turut mendukung pelaksanaan program ini.

Program ini dimulai dengan penyuluhan kepada masyarakat setempat tentang bahaya hipertensi dan pentingnya menjaga pola makan sehat. Selama sesi penyuluhan, masyarakat diperkenalkan pada manfaat rempah-rempah Nusantara, serta bagaimana rempah-rempah ini bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penyuluhan tidak hanya terbatas pada teori, tetapi juga disertai dengan praktik langsung mengolah rempah-rempah menjadi ramuan herbal yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah.

Salah satu kegiatan utama dalam program ini adalah pelatihan penanaman tanaman obat herbal. Masyarakat dilatih untuk menanam bawang putih, jahe, kunyit, dan seledri di pekarangan rumah masing-masing. Dengan menanam sendiri rempah-rempah tersebut, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat kesehatan, tetapi juga dapat mengurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia serta menghemat pengeluaran rumah tangga.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved