Kesehatan

Efek Buruk Konsumsi Gula Bagi Kesehatan Gigi, Bikin Tambah Sensitif dan Radang Gusi

Mengonsumsi makanan manis berlebih dapat menyebabkan permasalahan pada kesehatan gigi dan gusi.

()
GIGI: Plak dan karang gigi bisa menumpuk dan menyebabkan penyakit yang berbahaya.() 

TRIBUNAMBON.COM – Berikut dampak mengonsumsi gula bagi kesehatan gigi.

Gula dapat memicu pertumbuhan bakteri berbahaya di mulut, yang kemudian menghasilkan asam yang menyerang email gigi.

Hal ini bisa mengakibatkan gigi berlubang serta meningkatkan risiko penyakit gusi seperti gingivitis dan periodontitis.

Melansir dari kanal kesehatan NDTV, berikut ini beberapa efek buruk gula terhadap kesehatan gigi.

Baca juga: Simak Tips Menjaga Kesehatan Mental Saat Bekerja di Kantor!

Baca juga: Orang Tua Perlu Tahu, 3 Cara Ini Bantu Jaga Kesehatan Mental Saat Memasuki Masa Pensiun

  1. Meningkatkan kerusakan gigi

Ketika gula dikonsumsi, bakteri di dalam mulut memecahnya menjadi asam.

Asam ini akan melemahkan dan mendemineralisasi email gigi, yang menyebabkan terbentuknya gigi berlubang atau karies.

Frekuensi mengonsumsi makanan manis akan memperpanjang durasi serangan asam ini, sehingga mempercepat pembusukan gigi.

2. Mengikis email gigi

Asam yang dihasilkan dari gula tidak hanya menyebabkan gigi berlubang, tetapi juga mengikis lapisan email gigi yang keras.

Setelah email gigi terkikis, gigi tidak dapat beregenerasi, sehingga membuat gigi lebih rentan terhadap sensitivitas dan kerusakan lebih lanjut.

3. Meningkatkan pembentukan plak

Gula memicu pembentukan plak, yaitu biofilm lengket yang menempel pada gigi.

Plak ini dipenuhi bakteri berbahaya yang menghasilkan asam, yang kemudian menyerang email gigi dan gusi, serta dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti radang gusi.

Plak gigi dan karang gigi tidaklah sama.

Sakit gigi
Sakit gigi (Freepik)

4. Menyebabkan radang gusi

Konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri berbahaya di sekitar garis gusi, yang kemudian memicu respons imun berupa peradangan, pembengkakan, dan perdarahan pada gusi—kondisi ini dikenal sebagai gingivitis.

Jika tidak segera diobati, gingivitis dapat berkembang menjadi penyakit periodontal yang lebih parah.

5. Melemahkan struktur gigi

Paparan gula yang sering dapat melemahkan struktur gigi dari waktu ke waktu dengan mengikis mineral penting seperti kalsium dan fosfor dari email gigi.

Hilangnya mineral ini membuat gigi menjadi rapuh, mudah retak, dan lebih rentan terhadap infeksi.

6. Menyebabkan mulut kering

Makanan dan minuman manis dapat menyebabkan berkurangnya produksi air liur, yang pada akhirnya menyebabkan mulut kering.

Air liur berfungsi membersihkan partikel makanan dan menetralkan asam, sehingga kekurangan air liur dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan penyakit gusi.

7. Mendorong pertumbuhan bakteri

Gula merupakan sumber makanan utama bagi bakteri di dalam mulut.

Semakin banyak gula yang dikonsumsi, semakin banyak pula makanan yang tersedia untuk bakteri, yang memicu mereka berkembang biak dan menghasilkan lebih banyak asam yang merusak gigi dan gusi.

8. Menyebabkan gigi sensitif

Dalam jangka waktu lama, erosi email akibat gula dapat mengekspos lapisan dentin yang lebih lunak pada gigi, yang menyebabkan peningkatan sensitivitas terhadap makanan atau minuman panas, dingin, atau manis.

Sensitivitas gigi sering kali menjadi pertanda hilangnya email dan bisa menjadi indikator awal dari potensi kerusakan gigi.

9. Menyebabkan terbentuknya karang gigi

Saat gula memberi makan bakteri, plak yang terbentuk di gigi dapat mengeras menjadi karang gigi jika tidak dibersihkan.

Penumpukan karang gigi sulit dihilangkan hanya dengan menyikat gigi dan flossing, sehingga memerlukan pembersihan profesional.

Karang gigi dapat mengiritasi gusi dan mempercepat perkembangan penyakit periodontal.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved