Harga Pasar
Harga Cabai Rawit di Kota Masohi Perlahan Turun Perkilo Rp 80 Ribu
Cabai rawit yang sebelumnya dijual dijual dengan harga Rp. 120 ribu per kilogram, kini mulai berangsur turun di penjualan Rp 80 ribu perkilogramnya.
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Harga cabai rawit di Pasar Binaiya, Kota Masohi, Maluku Tengah mulai berangsur turun.
Cabai rawit yang sebelumnya dijual seharga Rp. 120 ribu per kilo, kini mulai berangsur turun di penjualan Rp 80 ribu per kilo.
Sedangkan untuk harga Cabai Kriting justru stabil di harga Rp 50 ribu per kilo.
"Cabai rawit sekarang ada naik satu kilo Rp 80 ribu. Ada juga yang Rp 100 ribu perkilo. Kalau cili besar ini masih begitu-begitu saja Rp 5p ribu," kata Wa Ida, salah satu pedagang di Pasar Binaiya Masohi, Jumat (11/10/2024).
Untuk harga Rp 80 adalah untuk stok cabai yang di pasok dari Pulau Ambon sedangkan untuk cabai dengan harga Rp 100 ribu merupakan cabai pasokan lokal Kota Masohi dan sekitarnya.
"Yanah seratus ribu ini cabai disi saja, tapi sekarang juga stok sedikit karena belum musim panen besar. Panen besar nanti baru di bulan 11,12," jelasnya.
Sementara, harga tomat kini dipasarkan dengan Rp 12 ribu per kilogram, dari sebelumnya hanya Rp 15 hingga 20 ribu.
Baca juga: Program yang Aku Lakukan Jika jadi Pemimpin Daerah! Pendidikan Pancasila Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Baca juga: Dukung Upaya Ketahanan Pangan, TIM PKM FT Unpatti Bangun Sumur Bor di Desa Haruru Maluku Tengah
Wa Ida menyebutkan, berbeda dengan harga cabai rawit, tomat justru menunjukan penurunan harga signifikan dari penjualan sebelumnya.
"Harga tomat yang sudah turun paskali, tempo hari itu masih Rp 15 ada waktu itu sampai Rp 20 juga tapi sekarang Rp 10 ribu, pengambilan Rp 8 ribu," sebutnya.
Menurut dia, kenaikan harga cabai dikarenakan stok masuk dari perani berkurang. Selain itu kebanyakan hasil penen petani rusak akibat pengaruh cuaca.
"Mungkin karena pengaruh cuaca juga makannya tanaman banyak yang rusak," jelasnya.
Pengaruh ini lanjut dia, menyebabkan harga jual dari petani alami kenaikan.
"Kalau stok kurang kan pasti harga eceran juga tambah mahal," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.