Ambon Hari Ini
PKM Bima FK Unpatti Latih IRT Non Produktif di Air Salobar Bikin Abon Ikan Tatihu
Tim PKM-Pemberdayaan Kelompok Ibu Rumah Tangga Non-Produktif Ambon melalui produk diversifikasi ikan tatihu yang difortifikasi dengan daging buah pala
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Tim PKM Bima dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pattimura (Unpatti) melakukan kegiatan pemberdayaan sekaligus penyerahan bantuan alat produksi bagi Kelompok Ibu Rumah Tangga Non-Produktif di Air Salobar, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Kegiatan ini diinisiasikan FK Unpatti yang didanai melalui Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BIMA) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Ketua Pelaksana Kegiatan Pemberdayaan, Melda Yunita menyampaikan, kegiatan pemberdayaan ini bertujuan untuk mendampingi, memfasilitasi, dan melatih ibu-ibu Air Salobar untuk membuat Abon Ikan Tatihu agar dapat dijual nantinya.
Beberapa materi yang diajarkan seperti cara membuat produk Abon ikan Tatihu, kandungan gizi dalam ikan, cara memasarkan produk lewat media sosial.
Ibu-ibu ini juga dimotivasi untuk membuat produk abon ikan.
Baca juga: Bikin Kagum! 3 Mahasiswa Teknik Unpatti Raih Medali Perunggu Idea Feast 2 Essay Compettion
Baca juga: Menuju Ekowisata Buah di Negeri Rutong, ITB dan Unpatti Konservasi Pisang Tongka Langit
“Saya ingin memberdayakan ibu rumah tangga non produktif di Air Salobar, jadi saya mulai dengan kegiatan pemberdayaan dengan memulai kegiatan pemberdayaan dengan kelompok kecil ibu-ibu Salobar yang berjumlah 15 orang,” kata Melda kepada TribunAmbon.com, Senin (7/10/2024).
Dia menyebutkan, produksi Ikan Tatihu di Maluku sangat dipengaruhi oleh musim, sehingga pada musim tertentu hasilnya melimpah yang berdampak pada turunnya harga jual.
Kondisi ini merugikan pedagang ikan, tetapi pada sisi lain ini merupakan peluang besar bagi msyarakat, terkhususnya ibu-ibu rumah tangga nonproduktif.
“Karena ikan tatihu tidak selalu ada dan juga murah jika musimnya, kami mencoba inovasi baru yaitu dengan mengolahnya menjadi abon agar lebih awet dan jika sudah bukan musimnya kita masih bisa mengonsumsi ikan tatihu,” lanjutnya.

Dalam proses produksi terdapat buah Pala yang dikolaborasikan pada olahan Abon Ikan Tatihu dan menjadi ciri khas pada produk ini, karena manfaat yang terkandung dalam buah pala sendiri.
”Abon yang kami produksi ini berbeda dari abon ikan lainnya karena kami menambah buah Pala, yang mana buah ini memiliki anti bakteri, dan jika dikombinasikan harapannya akan menjadi lebih awet,” lanjutnya.
FK Unpatti pun turut memberikan bantuan alat produksi dalam memproduksi Abon Ikan Tatihu kepada para ibu-ibu Salobar.

Yakni; mesin parutan kelapa, chopper, timbangan, kompor, wajan, pengkukus. Selain itu juga ada ringlight untuk membuat konten promosi di media sosial, seperangkat standing pouch serta stiker logo dan komposisi.
Pemberdayaan juga melibatkan dosen Unpatti yakni Elpira Asmin dan Psikolog Grace Latuheru selaku anggota Tim, dan tiga orang mahasiswa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.