Maluku Terkini
Akademisi Unpatti Kritisi Ketua KONI Maluku Soal Hasil PON XXI
Tenine menilai Ketua Harian KONI Maluku, Mustafa Kamal keliru jika membandingkan keterlibatan atlet pada PON XX Papua dengan PON tahun ini.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Akademisi sekaligus praktisi olahraga Unpatti, Minsen Tenine angkat bicara menyoal turunnya prestasi kontingen Maluku di ajang PON XXI Aceh-Sumut.
Tenine menilai Ketua Harian KONI Maluku, Mustafa Kamal keliru jika membandingkan keterlibatan atlet pada PON XX Papua dengan PON tahun ini.
Yang mana Mustafa menyebut peroleh medali tahun ini berkurang lantaran hanya menerjunkan atlet jebolan Pelatda.
"Pernyataan Ketua Harian KONI Maluku yang membedakan PON Aceh-Sumut dan PON Papua, di mana PON Papua ada keterlibatan atlet-atlet Pelatnas sedangkan PON Aceh-Sumut tidak ada keterlibatan mereka. Hal ini menurut saya tidak berdasar," ungkapnya saat ditemui TribunAmbon.com, Rabu (25/9/2024).
Menurutnya, kontingen Maluku bisa meraih lebih banyak medali jika manajemen Pelatda ditata secara profesional.
Termasuk melibatkan akademisi dan dilakukan jauh hari sebelum PON berlangsung.
Dijelaskan, jika mengkaji lebih dalam melalui ilmu kepelatihan. Proses trainning center (TC) atlet memiliki 4 fase yaitu; fase persiapaan umum, persiapan khusus, pra kompetisi dan kompetisi.
Baca juga: Ikram Umasugi Ngaku Lupa Sebut Paslon Mandat Saat Sambutan di Deklarasi Kampanye Damai
Baca juga: Ricuh Mahasiswa Unpatti, Wakil Rektor III: Ke Kampus Itu Belajar Bukan Adu Otot
Namun keempat fase itu tidak dijalankan.
"Namun KONI Maluku tidak melakukan atau menjalankannya sesuai kaidah ilmu kepelatihan," kesalnya.
Lanjutnya, alasan KONI Maluku tidak mendapat dukungan penuh pemerintah adalah omong kosong belaka.
"Bukannya waktu itu Ketum KONI Maluku masih pegang kekuasaan sebagai Gubernur?. Selain itu yang menjadi Penjabat Gubernur Maluku saat ini juga orang kepercayaannya Ketum KONI Maluku. Artinya kurang apa lagi," kata Tenine.
Dirinya kecewa jika olahraga dimanfaatkan untuk kepentingan politik, sehingga nampak tidak ada keseriusan dalam pengelolaan atlet menjelang PON.
"Kalau memang mereka punya hati untuk mengharumkan nama Maluku pasti ada kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan untuk men-support TC Pelatda PON, ini kan tidak. Semua memanfaatkan momentum untuk kepentingan politik," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.