Harga Ikan Kembali Naik di Pasar Namlea - Maluku 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Zainal Ameth

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM – Harga ikan di Pasar Inpres Namlea, Kabupaten Buru, Maluku kembali naik, Rabu (18/9/2024). 

Kenaikan ini terlihat pada beberapa jenis ikan yang dijual dengan harga jauh lebih mahal dari biasanya.

Pantauan TribunAmbon.com dilokasi, Ikan lema ukuran kecil (Anak Lema), sebelumnya dijual Rp20 ribu untuk 12 ekor, kini hanya bisa didapatkan tujuh ekor dengan harga yang sama. 

Sama halnya dengan ikan komu yang biasa dijual Rp20 ribu untuk 10 ekor, kini hanya berjumlah 5 ekor dengan harga yang sama.

Kepada TribunAmbon.com, Alfandi Laitupa, salah satu penjual ikan mengungkapkan, kenaikan harga ini baru terjadi hari ini. 

"Baru hari ini saja harga ikan naik," kata Laitupa.

Ia melanjutkan, beberapa jenis ikan yang biasanya tersedia dalam jumlah banyak, seperti momar, sama sekali tidak terlihat di pasar.

"Hari ini tidak ada ikan momar yang masuk. Hanya ada ikan sisa dari kemarin yang masih dijual," ujar Alfandi.

Ditambahkan, ikan yang tersedia di pasar umumnya berasal dari daerah Bara, seperti ikan lema dan komu. 

Namun, jenis ikan lainnya seperti tuna dan cakalang, yang biasanya dipasok dari Waprea, juga tidak tersedia. 

Padahal, ikan dari daerah tersebut menjadi salah satu komoditas yang sering mengisi pasar setiap harinya.

Selain itu, pasokan ikan dari daerah manipa yang biasanya masuk ke pasar pada pagi hari juga tidak terlihat sama sekali.

"Kami biasanya mendapat pasokan dari daerah Manipa pada pagi hari, namun hari ini tidak ada kiriman ikan dari sana," jelasnya.

Baca juga: Konsolidasi di Seram Utara, Ruhunussa dan Aitonam Dikukuhkan Jadi Anak Adat Sawai

Baca juga: Ratusan Kader Rayakan HUT ke-40 AMGPM Cabang Bethesda

Ikan batu-batu seperti gorara, gerofa, dan kapas-kapas juga mengalami penurunan jumlah. 

Ikan-ikan ini kini dijual campuran 6 ekor dengan harga Rp50 ribu.

Kondisi ini mengindikasikan adanya kendala dalam pasokan ikan ke Pasar Inpres Namlea, yang berdampak langsung pada harga dan ketersediaan komoditas laut tersebut. 

Warga yang biasa mengandalkan ikan sebagai sumber pangan pun harus menyesuaikan diri dengan harga yang lebih tinggi. (*)