PMII Rusak Fasilitas

Ricuh di Pelabuhan Ambon, Ketua Rombongan PMII Ambon Ngaku Banyak Kader Terluka Dipukul Polisi

Ini terjadi saat mereka menggelar aksi anarkis dengan berdemo dan merusak fasilitas umum di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
Istimewa
Puluhan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merusak sejumlah fasilitas di ruang tunggu Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Kamis (8/8/2024) Dini hari. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Ketua Rombongan Kongres PMII Cabang Ambon, Sahril Muslih mengaku banyak kadernya yang mengalami luka-luka karena dipukul aparat kepolisian.

Ini terjadi saat mereka menggelar aksi protes yang berujung anarkis di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.

“Saat kejadian itu teman teman kami juga diikuti oleh polisi mereka banyak yang mengalami luka-luka karena dipukul,” kata Sahril saat dihubungi TribunAmbon.com melalui telepon, Jumat (9/8/2024).

Menurut Sahril, pihaknya dalam kejadian itu juga sebagai korban tindak kekerasan oleh aparat kepolisian.

Bahkan, ada beberapa kadernya yang harus mengalami luka hingga 13 jahitan di kepala.

“Jadi kita disini juga sebagai korban,” ungkapnya.

Ditanya soal penyebab aksi itu terjadi, ia mengaku hal itu lantaran Pelni tidak mengindahkan upaya negosiasi mereka terkait tarif tiket.

Dimana, ada sekitar 100 lebih anggota PMII dari Kota Ambon yang akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Musyawarah Pimpinan Nasional.

Total tarif tiket yang dikenakan untuk mereka yakni Rp28,7 juta.

Baca juga: Ini Klarifikasi Ketua Rombongan PMII Ambon Soal Protes Hingga Perusakan Fasilitas Pelabuhan

Baca juga: Dicegat Karena Tak Punya Tiket, Anggota PMII Malah Rusak Fasilitas Umum di Pelabuhan Ambon

Sementara, PMII hanya mampu membayar Rp6 juta dengan jaminan KTP untuk sisanya nanti dilunasi setelah kegiatan.

Menurut Sahril, negosiasi serupa juga pernah dilakukan pada tahun 2023 lalu dan berhasil.

Namun herannya, kali ini Pelni tidak mengindahkan negosiasi itu meski telah diusahakan sedemikian rupa.

“Rencana berangkat itu kan sekitar pukul 03.00 dini hari jadi kita datang itu sekitar 23.00 WIT, lalu kita datang untuk coba nego dengan Pelni karena waktu kegiatan musyawarah pimpinan nasional itu kita sudah pernah nego tiket seperti itu jadi kenapa tahun ini agak lain kenapa tidak bisa nego,” kata Sahril.

Diberitakan, Puluhan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) diduga merusak sejumlah fasilitas ruang tunggu Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Kamis (8/8/2024) dini hari.

Aksi itu terekam dan videonya beredar di sejumlah grup WhatsApp.

Terlihat dalam video, para mahasiswa itu melempari kaca-kaca dan membanting bangku yang berada tepat di depan ruang tunggu penumpang.

Sementara petugas keamanan berusaha melerai namun tak berhasil mencegat aksi pengerusakan itu. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved