Kesehatan

Operasi PCNL Perdana di Siloam Hospitals Ambon, Harapan Baru Penderita Batu Ginjal

Perdana di Siloam Hospitals Ambon menggelar operasi pengangkatan batu ginjal dengan metode Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL), Sabtu (3/8/2024).

Jenderal
Para Dokter Urologi usai operasi pengangkatan batu ginjal dengan metode PCNL di Siloam Hospitals Ambon, Sabtu (3/8/2024). Dari kiri ke kanan (dr. Andy, SpU, dr. Stefanus Cahyo Ariwicaksono, SpU, Prof.Dr. dr. Nur Rasyid, SpU dan dr. Wyckmell Octof Ingratoeboen, SpU.) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Perdana di Siloam Hospitals Ambon menggelar operasi pengangkatan batu ginjal dengan metode Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL), Sabtu (3/8/2024).

Dalam operasi kali ini, tim medis yang dipimpin guru besar bidang Urologi, Prof.Dr. dr. Nur Rasyid, Sp. U (K).

Penerapan metode PCNL kini memperkuat posisi Siloam Hospitals sebagai penyedia layanan kesehatan terdepan yang berkomitmen pada teknologi terkini dan perawatan pasien yang unggul.

Baca juga: Kenali Penyebab Sakit Batu Ginjal dan Penanganannya dengan Teknik PCNL di Siloam Hospital Ambon

Pasien kini memiliki akses ke prosedur yang tidak hanya efektif tetapi juga meminimalkan rasa sakit dan mempercepat pemulihan, memastikan kualitas hidup yang lebih baik pasca operasi. Apalagi layanan ini didukung BPJS.

Prof.Dr. dr. Nur Rasyid, SpU menjelaskan, batu ginjal dengan tingkat kekerasan lebih dari 1000 tidak akan pecah jika ditangani dengan metode ESWL.

Alhasil, metode PCNL ini menjadi harapan bagi para penderita batu ginjal di Maluku.

"Batu kekerasannya di atas 1000 hingg 1200 biasanya kalau dilakukan ESWL tidak akan pecah meskipun ukurannya tidak besar," jelasnya.

Selain itu, metode PCNL meminimalisir diangkatnya ginjal pasien.

Dikatakan, keunggulan PCNL yakni tidak memerlukan adanya pembelahan, transfusi darah serta minimal anestesi.

"Meskipun batunya besar tidak perlu diblek, artinya perawatan jadi pendek. Mungkin dua sampai tiga hari pasien sudah bisa pulang. Umumnya tidak perlu transfusi darah, jadi pendarahannya sedikit. Ketiga lebih aman buat pasien, apalagi pasien usia lanjut, masalah jantung kadang-kadang itu lebih repot dan dan bisa dibius separoh," tuturnya.

Bahkan waktu operasi pun terhitung lebih singkat dibanding operasi konvensional, yakni sekitar 180 menit saja.

Dalam operasi itu, Prof.Dr. dr. Nur Rasyid, SpU mendampingi sekaligus mentoring dokter urologi di Siloam Hospitals Ambon, di antaranya; dr. Stefanus Cahyo Ariwicaksono, SpU, dr. Andy, SpU dan dr. Wyckmell Octof Ingratoeboen, SpU.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved