WHO Sebut Bedak Tabur Picu Kanker, BPOM Pastikan yang Beredar di Indonesia Aman

TRIBUNAMBON.COM – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan bedak tabur atau yang biasa di sebut bedak talc yang beredar di Indonesia aman dipergunakan.

Hal tersebut sekaligus menanggapi hasil penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang bedak talc yang disebut bisa memicu kanker.

Direktur Standardisasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, Dian Putri Anggraweni, S.Si, Apt., M. Farm memastikan, produk bedak talc yang beredar di Indonesia saat ini tidak terkait dengan asbes.

Asbes bahan yang disebut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), sebuah lembaga di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dapat memicu kanker.

Ia juga memastikan bahwa beredarnya produk bedak talc di Indonesia sudah dinyatakan aman.

Baca juga: WHO Keluarkan Peringatan: Sebut Bedak Tabur Bisa Picu Kanker, Ini Penjelasannya

Baca juga: BPOM Ambon Terus Bersinergi Demi Perangi Stunting di Maluku

Produk yang beredar saat ini telah memiliki izin edar BPOM sehingga dinyatakan telah memenuhi persyaratan keamanan, manfaat dan mutu.

"Produk yang saat ini telah memiliki izin edar BPOM, telah memenuhi persyaratan keamanan, manfaat, dan mutu," kata dia.

Diketahui, baru-baru ini beredar kabar tentang bedak bayi atau biasa diebut bedak talc berpotensi memicu kanker ovarium pada manusia.

Temuan ini disampaikan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), sebuah lembaga di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berdasarkan pada penelitian terbatas melalui uji coba terhadap tikus, sebagaimana dilaporkan AFP, Jumat (5/7/2024).

Sebagai informasi, talc merupakan mineral alami yang kerap digunakan untuk membuat bedak bayi.

IARC mengatakan, banyak penelitian secara konsisten menunjukkan bedak talc memicu peningkatan risiko kanker ovarium pada wanita yang menggunakan bahan ini di seputar alat kelamin.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bantah Klaim WHO Bedak Talc Bisa Picu Kanker Ovarium, BPOM: yang Beredar di Indonesia Aman