Konferensi iTELL 2024 di UKSW

UKSW Tuan Rumah Konferensi Internasional iTELL 2024: Kolaborasi Berkelanjutan Demi Pendidikan Bahasa

Konferensi iTELL merupakan sebuah asosiasi yang menjadi rumah bagi para pendidik, praktisi, dan cendekiawan bahasa.

UKSW
Pembukaan Konferensi Internasional Indonesia Technology-Enhanced Language Learning (iTELL) 2024 di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). 

Dengan semangat inovasi dan kolaborasi yang tinggi, Konferensi iTELL 2024 diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan bahasa, dalam memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih dinamis dan kreatif.

Literasi multimodal di era AI

Konferensi iTELL dibuka dengan keynote address dari President iTELL Dr. Anuncius Gumawang Jati, M.A., yang membahas "Multimodal Literacy in the Age of AI".

Gumawang menyoroti pentingnya literasi multimodal di era digital saat ini, di mana komunikasi tidak hanya mencakup berbicara dan menulis, tetapi juga visual, aural, gestural, dan spasial.

"Multimodalitas menggabungkan salah satu dari lima model komunikasi dalam satu media. Kita harus merespons perubahan ini dengan cepat," ungkapnya.

Gumawang menjelaskan bahwa literasi multimodal dapat meningkatkan pemahaman membaca, mendengarkan, kemampuan mengingat kosakata, serta motivasi siswa.

Ia juga memaparkan langkah-langkah praktis untuk mengintegrasikan tampilan dan representasi multimodal ke dalam praktik di kelas.

Plenary Session oleh Davide Guarini Gilmartin dari British Council Vietnam turut menjadi sorotan utama dalam acara ini.

Dalam sesi yang dimoderatori oleh Teacher Professional Development Dr. Finita Dewi, S.S., M.A., ini Gilmartin membahas temuan dari laporan British Council tentang "Artificial Intelligence and English Language Teaching: Preparing for the Future."

Dengan pengalaman hampir 24 tahun sebagai teacher educator, Gilmartin mengajak peserta untuk berdiskusi tentang penggunaan AI dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris serta tantangan yang dihadirkannya.

Dalam dua hari, plenary session dilakukan sebanyak empat kali, dengan menghadirkan Made Hery Santosa dari Universitas Pendidikan Ganesha dengan tajuk materi “Generative vs. Creative: The Crux of Multimodal Approaches in Language Learning in the Omnipresent Technology Era”, Neny Isharyanti dari UKSW dengan tajuk materi “Understanding and Interpreting Teachers’ TPACK for Teaching Multimodality in the Digital Age”, dan Colm Downes dari EnglishScore Indonesia dengan materi “Advancing Academic English through AI: Integrating Technology and Creativity”.

Salah satu peserta, Debora Hursepuny dari Yayasan Taman Pendidikan dan Pengajaran Ujung Pandang mengungkapkan kekagumannya terhadap materi yang disampaikan.

"Materi sangat luar biasa. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi dosen dan pengajar untuk mengetahui perkembangan IT dalam pendidikan bahasa," ujarnya.

Debora juga berbagi tentang materi yang didapatkannya mengenai bagaimana teknologi digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris di salah satu SMP di Salatiga, di mana siswa diajarkan membuat karya sendiri menggunakan Canva.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved