Info Daerah
Pedagang Buah di Ohoijang - Maluku Tenggara Ngeluh Dagangan Tak Laris Hingga Membusuk
Sebut saja Hasna, pedagang yang keseharian berjualan langsat, duku, rambutan, manggis dan salak yang diambil dari Ambon (Liliboi) dan Papua (Kaimana)
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Pedagang buah di kawasan Lampu Merah, Ohoijang ngeluh sepi pembeli.
Omzet pun turun drastis dari biasanya.
Hasna, salah seorang pedagang mengaku, biasanya dia mengantongi hingga Rp 800 ribu perhari, kini omzetnya hanya Rp 350 ribu.
Saking sepinya pembeli, kerap dagangannya busuk karena lama ditumpuk.
Hasna sendiri menjual aneka buah, diantaranya; langsat, duku, rambutan, manggis dan salak yang dia dapat dari Kota Ambon.
Baca juga: Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG di Maluku Aman Jelang Idul Adha, Masyarakat Diminta Tetap Bijak
Baca juga: Warung Apung Saraba di Maluku Tenggara Roboh ke Laut, Kerugian Capai Ratusan Juta
Dijelaskan, meski harga yang ditawarkan sudah cukup murah, namun tidak efektif menaikan daya beli.
"Namun kadang sepi pembeli sehari hanya sekitar 5 hingga 7 orang yang membeli, omset kami tentu saja turun sebelumnya mengantongi Rp. 800 ribu kini hanya Rp. 350 ribu sehari," terangnya.
Ditambahkan, sebagai pedagang kecil pasrah dengan keadaan walaupun kadang hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
"Walaupun sepi pembeli kita berusaha saja dahulu yang penting cukup untuk makan dan minum keluarga," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.