Idul Adha 2024

Pemkot Ambon Mesti Awasi Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 2024

Salah satu pedagang hewan kurban, Umar mengaku hingga saat ini belum ada pemeriksaan kesehatan untuk hewan kurban yang dijual

Mesya
Penjual hewan kurban di Ambon jelang Lebaran Idul Adha 2024 mulai menjamur. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Salah satu pedagang hewan kurban, Umar mengaku hingga saat ini belum ada pemeriksaan kesehatan untuk hewan kurban yang dijual.

Kata dia, biasanya dari Dinas Pertanian melakukan pemeriksaan H-10 jelang lebaran.

“Tapi belum ada pemeriksaan kesehatan dari Dinas Pertanian hingga saat ini. Biasanya mereka datang 10 hari sebelum lebaran,” kata Umar, Senin (10/6/2024).

Baca juga: Jelang Lebaran Idul Adha 2024, Lapak Hewan Kurban Dadakan Mulai Menjamur di Kota Ambon

Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Hewan Kurban Sapi di Ambon Dibanderol di Angka Rp 8 - 16 Jutaan

Menanggap hal itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk awasi kesehatan hewan kurban jelang perayaan Idul Adha 2024.

Hal itu bisa dilakukan guna memantau kesehatan dan juga mengantisipasi hewan kurban dimaksud terpapar penyakit.

Seperti penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), dan Peste des Petits Ruminants (PPR).

“Selaku wakil rakyat, kami minta Pemkot untuk memastikan atau mengecek hewan-hewan kurban yang masuk ke Kota Ambon dan mau didistribusikan minimal dia sudah vaksin untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi,” kata Taihuttu, Senin (10/6/2024).

Menurutnya, hewan ternak yang hendak masuk ke Kota Ambon harus disertai surat keterangan sehat.

Selain itu, hewan baiknya harus dikarantina terlebih dahulu.

“Jadi pastikan hewan-hewan yang diberikan ke orang-orang yang berhak itu dia sudah melalui standar yang ada. Supaya ketika dibagi ke orang-orang yang berhak itu tidak masalah lagi,” ujarnya.

Taihuttu mengatakan, selagi masih ada waktu yang cukup sebelum Lebaran Idul Adha, setidaknya dinas terkait seperti Dinas Pertanian, dan bagian kesra dan kesehatan memastikan seluruh hewan-hewan yang mau dikurbankan semuanya aman.

“Minimal lakukan deteksi dini, selagi masih ada waktu. Jangan sampai nanti masyrakat mengonsumsi terjangkit penyakit,” pinta Taihuttu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved