Tingkatkan Kolaborasi Bangun Pendidikan Maluku, UT Ambon Gelar Media Gathering

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Universitas Terbuka (UT) Ambon menggelar kegiatan Media Gathering  mengusung tema  “Kolaborasi UT Ambon dengan Media untuk Membangun Pendidikan di Maluku” di kantor UT Ambon, Jalan Mongonsidi, Lateri, Jumat (7/6/2024).

Rangkaian kegiatan yang berlangsung dalam suasana penuh keakraban dihadiri puluhan pemimpin dan wartawan media cetak, elektonik, media online.  

Kegiatan diawali dengan senam bersama, dilanjutkan dengan games berhadiah serta sosialisasi produk dan program unggulan Universitas Terbuka Ambon.

Direktur Universitas Terbuka (UT) Ambon, Yuli Tirtariandi El Anshori mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan kolaborasi yang sudah berlangsung selama ini dengan media-media untuk membantu mensosialisasikan program dan produk Universitas Terbuka.

Baca juga: Heboh UKT Mahal, UT Ambon Tetap Jamin Biaya Kuliah Terjangkau, Cukup Tabung 7500 Per Hari

Baca juga: Gandeng Komunitas Motor, UT Ambon Beri Bantuan Sembako tuk Anak-anak Panti Asuhan

“Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang sudah terbangun selama ini. Melalui media gathering menjadi wadah silahturahmi, saling mengingatkan dan membangun semangat bersama meningkatkan kolaborasi UT dan media membangun pendidikan di Maluku. Dengan biaya pendidikan yang murah serta terjangkau tetapi kualitas pendidikan yang tidak murahan, kami ingin menjaga martabat akademik universitas terbuka. Semoga ke depan kita bisa bergerak bersama membangun kualitas sumber daya manusia, meningkatkan kualitas pendidikan di Maluku,” harap Yuli.

Yuli mengucapkan terima kasih kepada media atas bantuan dan dukungan menyebarkan pemberitaan positif tentang UT Ambon.

Menurutnya, tanpa media mungkin masyarakat tidak pernah tahu ada perguruan tinggi negeri yang bisa menjadi pilihan berkuliah dengan biaya yang terjangkau dan tentu saja tidak dengan kualitas yang murahan.

Ia menekankan pentingnya pemahaman yang benar tentang sistem pendidikan yang diterapkan oleh UT.

Ia mengakui bahwa sering kali terdapat kesalahpahaman dalam penulisan berita terkait UT, khususnya mengenai konsep “kelas karyawan” dan sistem pembelajaran jarak jauh.

Menurutnya UT tidak mengenal istilah “kelas karyawan”. Semua mahasiswa, baik yang sudah bekerja maupun yang belum, mengikuti perkuliahan dengan sistem yang sama.

“Di UT, tidak ada perbedaan antara karyawan dan bukan karyawan. Semua mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan dengan fleksibel melalui sistem pembelajaran jarak jauh. Pendidikan jarak jauh yang diterapkan UT adalah untuk menampung lulusan SLTA yang tidak tertampung di perguruan tinggi negeri serta mereka yang ingin melanjutkan pendidikan tanpa meninggalkan pekerjaan. Dengan Sistem ini memungkinkan mahasiswa belajar melalui media audio visual dan bahan ajar cetak, tanpa harus bertemu langsung dengan dosen, kecuali pada pertemuan tatap muka tertentu,” tegas Yuli Tirtariandi.

UT juga menerima mahasiswa baru dua kali dalam setahun tanpa batasan kuota, bahkan biaya pendidikan di UT sangat terjangkau dengan biaya masuk hanya sebesar Rp100 ribu tanpa tambahan biaya lain seperti uang gedung atau pengembangan institusi.

Mayoritas program studi di UT hanya memerlukan biaya sekitar Rp1.300.000 per semester, sudah termasuk bahan ajar.

Dengan menabung Rp7.500 per hari, mahasiswa sudah bisa membayar biaya semester.

UT juga sempat memperoleh 3 Rekor Muri dengan Capaian sebagai perguruan tinggi yang memiliki jumlah Alumni terbanyak (2,5 juta Alumni), Perguruan Tinggi dengan lolos CPNS Formasi pada tahun 2019 (9436 lulus UT dari 30555 total lulusan), serta Perguruan Tinggi dengan jangkauan layanan terluas.