Protes Sopir Truk

Sepekan Menunggu di Pelabuhan Galala, Puluhan Sopir Truk Ancam Demo: Kami Beri Waktu Tiga Hari

Para sopir truk pun mengeluh lantaran terhambatnya laju distribusi barang berdampak kerugian cukup besar. Mereka pun mengancam bakal

Penulis: Maula Pelu | Editor: Fandi Wattimena
Sumber; Istimewa
Tumpukan truk Pelabuhan Galala Ambon, Senin (3/6/2024) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula Pelu

TRIBUNAMBON.COM -  Lebih dari sepekan, puluhan truk bermuatan sembako dan material tertahan di Pelabuhan Penyeberangan Galala, Kota Ambon.

Para sopir truk pun mengeluh lantaran terhambatnya laju distribusi barang berdampak kerugian cukup besar.

Mereka pun mengancam bakal melakukan aksi demonstrasi besar-besaran jika kondisi itu masih berlanjut.

Kepada TribunAmbon.com, Roby Tanuar, selaku anggota persekutuan sopir truk menegaskan, pihaknya hanya memberikan tenggang waktu selama tiga hari kepada Dinas Perhubungan Provinsi Maluku hingga ASPD Ambon untuk pemenuhan tuntutan.

Yakni, segera diberangkatkan hingga penambahan armada ferry untuk memperlancar arus distribusi.

"Kami berikan jangka waktu selama tiga hari, jika tidak kami akan demo," tegas Roby di Pelabuhan Galala, Senin (3/5/2024).

Sopir Truk protes setelah lebih dari sepekan tertahan di Pelabuhan Galala Ambon, Senin (3/6/2024)
Sopir Truk protes setelah lebih dari sepekan tertahan di Pelabuhan Galala Ambon, Senin (3/6/2024) (TribunAmbon.com/ Maula Pelu)

Baca juga: Ternyata Bukan Saadiah! Hendrik Lewerissa  Sudah Pinang Said Assagaff Jadi Pasangan di Pilgub Maluku

Baca juga: 92 Jemaah Calon Haji Kota Tual Diberangkatkan Hari ini, Didominasi Perempuan

Lanjutnya dijelaskan, kerugian semakin tinggi seiring lama mereka mengendap di Pelabuhan.

Dikarenakan, selain ancaman kerusakan muatan, juga membengkaknya operasional hingga target orderan pun berkurang.

"Sebagian besar ini muatan sembako, telur ada yang sudah rusak itu, belum lagi bengkak di uang makan," jelasnya.

Sopir truk lainnya, Acim mengatakan dirinya sudah mencium bau busuk telur bersumber dari dalam bak truk.

Selain itu, beberapa karung beras juga basah menyusul intensitas hujan yang cukup tinggi sepekan terakhir.

"Belum jelas berapa rak yang busuk, tapi sudah tercium bau busuk telur," tandasnya. 

Diketahui, akses perhubungan mulai terhambat setelah KMP. Wayangan milik ASDP rusak, sedangkan KMP. Tatihu masih docking. 

Sehingga hanya KMP. Temi yang beroperasi, namun kapasitas muat sedikit. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved