Nilai Tukar Rupiah

Nilai Tukar Rupiah di Bulan April 2024 Ditutup Melemah ke Rp 16.255 Per Dolar AS

Nilai tukar rupiah melemah 2,53 persen sepanjang April dari Rp 15.857 per dolar AS per akhir Maret 2024.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta. 

TRIBUNAMBON.COM - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah tipis 0,02 persen.

Pada hari terakhir di Bulan April 2024, Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp16.255 pada penutupan pasar spot Selasa (30/4/2024).

Mata uang garuda melemah 2,53 persen sepanjang April dari Rp 15.857 per dolar AS per akhir Maret 2024.

Baca juga: Menteri Koperasi dan UKM Pastikan Warung Madura Boleh Beroperasi 24 Jam

Baca juga: Tingkatkan Kesiapan Jamaah: Kemenag Buru Gelar Manasik Haji dan Umroh Reguler

Mayoritas mata uang Asia juga melemah terhadap dolar AS terbesar dialami yen Jepang sebesar 0,36 persen dan won Korea 0,31 persen.

Pelemahan terjadi juga pada baht Thailand, yuan China, peso Filipina, dolar Singapura, ringgit Malaysia, rupee India, dan dolar Taiwan.

Hanya dolar Hong Kong yang tercatat menguat 0,04 persen terhadap the greenback.

Sebaliknya, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS menguat 0,25 persen ke 105,86.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan indeks dolar naik sekitar 0,3 persen di perdagangan Asia karena investor bersiap untuk pertemuan The Fed.

Dan Kekhawatiran akan suku bunga AS yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama menempatkan dolar pada jalur kenaikan 1,3 persen di bulan April.

“Fokus kini tertuju pada pertemuan Fed akhir pekan ini, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil,” kata Ibrahim.

Namun Ketua Fed Jerome Powell diperkirakan akan menawarkan pandangan yang lebih hawkish terhadap suku bunga, terutama menyusul serangkaian pembacaan inflasi yang panas.

Tanda-tanda inflasi yang tinggi membuat sebagian besar pedagang mengabaikan ekspektasi penurunan suku bunga jangka pendek oleh The Fed.

“Bank sentral sekarang diperkirakan hanya akan menurunkan suku bunga pada bulan September, atau kuartal keempat, jika memang ada, pada tahun ini,” tambahnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved