Pilkada 2024

Febry Calvin Tetelepta Beri Label Pemimpin Maluku Sebelumnya: Like and Dislike

Febry Calvin Tetelepta (FCT) melabeli pemimpin Maluku sebelumnya dengan istilah Like and Dislike.

Ist
Febry Calvin Tetelepta dan Abdullah Vanath saat pengembalian formulir Cagub-Cawagub di Sekretariat Hanura Maluku, Sabtu (27/4/2024) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Febry Calvin Tetelepta (FCT) melabeli pemimpin Maluku sebelumnya dengan istilah Like and Dislike.

Bukan tanpa alasan sebutan itu tercetus dari bibir Deputi I Kepala Staf Kepresidenan.

Karena menurutnya, pemimpin di Maluku sangat subjektif dalam mengatur birokrasi pemerintahan.

"Kita tahu persis selama ini kepemimpinan di Maluku sangat like and dislike, sangat personality sekali, sangat subjektif sekali," ungkapnya saat mengembalikan formulir pendaftaran Cagub di Pantai Hanura Maluku, Sabtu (27/4/2024).

Baca juga: Tetelepta dan Vanath Daftar Barengan, Sah! Bertarung di Pilkada Maluku

Alhasil, Pemilihan pimpinan birokrat yang serba personal berimbas pada penurunan kreativitas dan inovasi pada pembangunan di Maluku.

Bahkan sikap arogansi kepemimpinan sebenarnya seakan menebar ketakutan hingga membungkam suara-suara kebenaran.

Persoalan itu menjadi salah satu alasannya tuk maju Gubernur tuk membawa reformasi birokrasi.

"Orang takut berkreativitas, kita harus rubah ini semua sehingga orang Maluku cerah ceria. Birokrasi kita juga ceria dan kita punya inspirasi semakin baik," tuturnya.

Tetelepta secara khiasan menyebut jika pemimpin tidak baik maka bawahannya pun demikian.

"Kalau kepala air kotor pasti kaki air kotor," cetusnya.

Dalam kesempatan itu, dirinya menjelaskan kondisi pembangunan di Maluku yang cukup tertinggal.

Rakyat menderita karena sulit meraih pendidikan, perekonomian menjerit hingga sulit mencari makan.

Tak hanya itu, infrastruktur transportasi antar pulau juga tak diperhatikan hingga biaya transportasi menjadi mahal.

"Kita terpuruk cukup dalam, kita menangis banyak rakyat yang menderita, banyak orang susah sekolah, banyak orang susah makan, banyak orang susah membuat akses ke pusat-pusat ekonomi. Banyak orang susah beraktivitas dari satu Pulau ke Pulau yang lain, high cost mahal biaya transportasi tinggi di Maluku," paparnya.

Dengan begitu, pria yang akrab disapa Bung Febry memastikan akan membangun infrastruktur yang memadai di Maluku.

"Kita pastikan bahwa kita akan membangun infrastruktur yang masif, baik dan merata," tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved