Update Gempa

Dalam Seminggu, 65 Gempa Landa Maluku, Tak Ada yang Dirasakan Masyarakat

Puluhan kali gempa bumi mengguncang wilayah Maluku dalam sepekan terakhir.

|
ntnews.au
BMKG Maluku mencatat 65 gempa guncang Maluku dalam sepekan. 

TRIBUNAMBON.COM -- Puluhan kali gempa bumi mengguncang wilayah Maluku dalam sepekan terakhir.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, mencatat dalam seminggi terakhir telah terjadi sebanyak 65 kejadian gempa bumi di wilayah Maluku.

"Periode 12-18 April 2024 terjadi 65 kejadian gempa bumi yang mengguncang Maluku dan sekitarnya," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon Djati Cipto Kuncoro, di Ambon, Jumat.

Baca juga: Waspada Gempa, Ini Cara Menyelamatkan Diri

Kejadian Gempa bumi didominasi oleh gempa bumi dangkal (<60>

Dari 65 kejadian gempa bumi tersebut, kata dia, tidak terdapat gempa yang dirasakan masyarakat.

Ia mengatakan 65 kejadian gempa bumi tersebut sebagian besar bermagnitudo antara tiga hingga lima sebesar 41 kejadian, sedangkan magnitudo kurang dari tiga sebanyak 24 kejadian.

Berdasarkan kedalaman gempa, lanjutnya, yakni gempa dangkal (antara 1-60 kilometer) sebanyak 53 kejadian, gempa berkedalaman menengah (antara 60--300 kilometer) sembilan kejadian, dan tiga kejadian gempa di kedalaman lebih dari 300 km.

BMKG menekankan pentingnya peningkatan pemahaman kepada warga dan pemangku kepentingan mengenai upaya mitigasi untuk meminimalkan dampak gempa di wilayah tersebut.

BMKG juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada, serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab bila terjadi gempa bumi. Selain itu masyarakat juga diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.

Jika terjadi gempa bumi, lanjutnya, masyarakat agar tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, serta informasi dari BMKG.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," ujar Djati.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved