Nilai Tukar Rupiah

Dolar AS Turun, Rupiah Akhirnya Kembali Menguat di Level Rp16.179

Nilai tukar rupiah menguat 0,25 persen ke level Rp 16.179 per dolar AS di penutupan pasar spot, Kamis (18/4/2024).

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat di tempat penukaran uang asing di Jakarta. 

TRIBUNAMBON.COM - Nilai tukar rupiah akhirnya kembali menguat, Kamis (18/4/2024).

Nilai tukar rupiah menguat 0,25 persen ke level Rp 16.179 per dolar AS di penutupan pasar spot.

Mata uang garuda mengakhiri pelemahan perdagangan melawan greenback dibanding penutupan sebelumnya yakni di posisi Rp 16.220 per dolar AS.

Penguatan rupiah hari ini sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan Asia.

Baca juga: Warga Maluku Harus Tahu! Daun Alifuru Banyak Manfaatnya, Salah Satunya Bisa Obati Ambeien

Baca juga: Menanti Janji Lapak, Mama-mama Penjual Sagu Menunggu di Gedung Baru Pasar Mardika Ambon

Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar lebih dari 1 persen, peso Filipina menguat 0,3 persen.

Disusul, ringgit Malaysia menguat 0,3 persen dan dolar Singapura menguat 0,1 persen.

Indeks dolar hari ini Kamis (18/4/2024) bergerak melemah pada level 1804.24.

Pengamat Pasar Uang Lukman Leong menilai rupiah menguat di tengah sentimen risk on di pasar ekuitas dan koreksi profit taking pada dolar AS.

Menurutnya, penguatan mata uang garuda juga dipengaruhi penantian pasar terhadap intervensi bank sentral.

“Rupiah menguat didukung oleh ekspektasi kenaikan suku bunga BI pada pertemuan 24 April mendatang,” tutur Lukman.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menururkan hari ini indeks dolar AS melemah karena para pedagang menilai prospek suku bunga AS setelah komentar dari pejabat Federal Reserve.

Menurutnya, hal ini memperkuat ekspektasi bahwa pengaturan moneter akan tetap ketat untuk jangka waktu yang lebih lama.

“Pasar memperkirakan pemotongan suku bunga The Fed sebesar 44 basis poin tahun ini, jauh lebih rendah dari perkiraan awal tahun sebesar 160 bps, dengan bulan September menjadi titik awal terbaru dari siklus pelonggaran, CME FedWatch Tool menunjukkan,” ucap Ibrahim.

Para pedagang sebelumnya memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni.

Namun serangkaian data termasuk indeks harga konsumen (CPI) dan penolakan dari para bankir bank sentral telah mengubah ekspektasi tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sore Ini Dolar AS Keok, Rupiah Menguat ke Level Rp16.179

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved