Wisata Maluku

Wisata Sejarah Benteng Duurstede: Spot Foto Instagramable

Benteng yang dibangun pada tahun 1967 oleh Portugis ini tak hanya memvisualisasikan pengalaman akan sejarah perjuangan Kapitan

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbom.com / Jenderal Louis
Tampak wisatawan berjalan menuju pintu masuk Benteng Duurstede 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Pada umumnya berwisata ke tempat bersejarah memberikan kesempatan untuk mempelajari sejarah lokal yang tentunya menambah wawasan.

Namun, berbeda jika dikunjungi adalah Benteng Duurstede yang berlokasi di Saparua, Kabupaten Maluku Tengah.

Benteng yang dibangun pada tahun 1967 oleh Portugis ini tak hanya memvisualisasikan pengalaman akan sejarah perjuangan Kapitan Pattimura saat melawan penjajah.

Namun, pemandangan 360 derajat dari Benteng ini akan memanjakan mata Tribunners dengan bentangan alam nan cantik.

Jika berdiri menghadap ke arah tenggara dan selatan anda akan menyaksikan birunya lautan yang diapit Tanjung Paperu dan Tanjung Ouw.

Bisa dikatakan ini angle foto paling favorit para pelancong saat mendaratkan kaki di Benteng Duurstede.

Arah berlawanan anda akan melihat hijaunya pepohonan di perbukitan yang masih terjaga keasriannya.

Salah satu spot foto instagramable di Benteng Duurstede, Saparua, Kabupaten Maluku Tengah.
Salah satu spot foto instagramable di Benteng Duurstede, Saparua, Kabupaten Maluku Tengah. (TribunAmbom.com / Jenderal Louis)

Untuk mendapat hasil foto maksimal, disarankan berkunjung di pagi hari sekitar pukul 08.00 WIT hingga pukul 10.00 WIT.

Atau sore hari sebelum matahari terbenam.

Pasalnya pada waktu-waktu tersebut pencahayaan matahari tidak terlalu keras sehingga anda akan mendapatkan nuansa foto yang apik.

Saat ini Benteng Duurstede berada dibawah perlindungan Balai Pelestarian Kebudayaan Provinsi Maluku.

Baca juga: Resmi Dimekarkan, Ini Deretan Tempat Wisata di Kecamatan Kepulauan Banda yang Bisa Dikunjungi

Benteng ini dijaga oleh Nus Aipassa, Bolis Supusepa, Riklon Patty dan Yance Toumahuw.

Wisata sejarah ini buka setiap harinya untuk umum, tak ada patokan tarif masuk, pengunjung hanya memberi sumbangan secara sukarela.

Kepada TribunAmbon.com, salah seorang penjaga benteng, Nus Aipassa mengungkapkan jumlah pengunjung paling ramai di bulan Mei saat perayaan Hari Pattimura.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved