Ramadan 2024

Tak Hanya Muslim, Penjual Takjil Akui Dagangannya Laris Dibeli Warga Non-Muslim Ambon

Mama Jania mengakui, lapaknya turut diramaikan pembeli non-muslim. Lapak Takjil yang biasa dibuka Ibu Jania sekitar pukul 14.00 WIT itu laku keras ol

Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com
RAMADAN: Aneka Takjil di Jalan Laksdya Leo Watimena, Nania Kecamatan Teluk Baguala, Kota Ambon. 

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Berburu Takjil jelang waktu berbuka puasa nampaknya tak hanya dilakukan warga muslim Kota Ambon saja.

Aktivitas sambil ngabuburit ini juga ramai dilakukan warga non-muslim.

Bukan tanpa alasan lapak Ramadan di Kota Ambon itu ramai.

Aneka jajanan yang jarang, bahkan hampir tak ditemukan di bulan-bulan lainnya jadi alasan warga non-muslim turut turun jalan.

Seperti yang diungkapkan salah seorang penjual Takjil di Jalan Laksdya Leo Watimena, Nania Kecamatan Teluk Baguala, Kota Ambon.

17/3/2024 - Lapak Takjil
RAMADAN: Lapak Takjil di Jalan Laksdya Leo Watimena, Nania Kecamatan Teluk Baguala, Kota Ambon.

Mama Jania mengakui, lapaknya turut diramaikan pembeli non-muslim.

Lapak Takjil yang biasa dibuka Ibu Jania sekitar pukul 14.00 WIT itu laku keras oleh pembeli non muslim.

“Saya berjualan mulai pukul, 14.00 siang hingga waktu buka puasa. Biasanya lapak ini ramai pada jam 5 sore, tak hanya umat muslim yang membeli tapi juga non muslim ramai ikut membeli dagangan takjil di sini," ujarnya.

Baca juga: Masjid Raya Al Fatah Ambon Siapkan Takjil Gratis selama Ramadan, Warga: Ngabuburit Sambil Ibadah

Selain Mama Jania, kawasan Masjid Nurul Hijrah juga dipenuhi lapak Takjil dengan berbagai jenis.

Mulai dari jajanan pasar seperti gogos, bakwan, tahu isi, Risol, brownis, serta jenis makanan lainya. Tak hanga itu, minuman segar seperti cendol, es buah, dan beberapa jenislainya.

Keseruan berburu Takjil turut dialami seorang warga non-muslim Kota Ambon, I Wayan Wendel Hatu.

17/3/2024 - I Wayan Wendel Hatu
RAMADAN: Warga non-muslim Kota Ambon, I Wayan Wendel Hatu ketika menuturkan pengalamannya berburu Takjil.

Menurut Wayan, saat Ramadan, berbagai jenis jajanan yang jarang Ia temui di hari-hari biasanya bisa dinikmati sepuasnya.

Tak hanya banyak pilihan, melainkan harganya yang lebih terjangkau membuatnya senang berburu Takjil.

"Yang membuat saya berburu takjil di bulan Ramadan ini karena jajanan seperti takjil tak mudah didapat di hari-hari bisa. Selain itu cukup murah meriah. Kalau di hari-hari lain biasanya Rp. 5.000 dapat 2 biji, sedangkan di bulan ramadhan Rp. 5.000 bisa dapat 3 hingga 4 biji jajanan. Saya juga merasakan keseruan yang menantang berburu takjil dengan saudara-saudara kita yang muslim," ujarnya saat diwawancarai TribunAmbon.com, Sabtu (16/3/2024).(*)

 

Berita ini ditayangkan berdasarkan hasil liputan Mahasiswa Magang di TribunAmbon.com, asal Universitas Pattimura, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas FISIP; Krisna Anugra Hadi Trenggano, Fransiskus Futunanembun, Allmendo Presier Amahorseya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved