Kubah Emas Dicuri
Hiasan Kubah Emas 2,6 Kg yang Dicuri Ternyata Hasil Patungan Warga Desa Kayeli-Buru
Raja (Kepala Desa) Kayeli, Fandi Ashari Wael, menjelaskan bahwa inisiatif untuk mengumpulkan emas 2,6 kg ini dimulai pada tahun 2013-2014, di mana mas
Penulis: Maula Pelu | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Sebuah kejadian menghebohkan terjadi ketika hiasan berbentuk lafaz Allah yang dilapisi emas seberat 2,6 kilogram di kubah Masjid Al Huda di Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku hilang dicuri.
Ternyata, hiasan berharga tersebut merupakan hasil patungan dari warga dan petambang di Gunung Botak secara sukarela.
Raja (Kepala Desa) Kayeli, Fandi Ashari Wael, menjelaskan bahwa inisiatif untuk mengumpulkan emas 2,6 kg ini dimulai pada tahun 2013-2014, di mana masyarakat dan penambang di Gunung Botak berkontribusi emas.
"Jadi dulu awalnya tahun 2013-2014 itu semua masyarakat dan penambang yang ada di Gunung Botak itu kumpul emas," kata Fandi.
Proses pengumpulan emas ini merupakan usaha bersama Pemerintah Desa Kayeli dan warga sendiri.
"Jadi itu inisiatif dari semua dan masyarakat di desa," ujarnya.
Setelah terkumpul, emas tersebut diolah oleh pengrajin yang didatangkan ke Kayeli untuk membuat hiasan berbentuk lafadz Allah, yang kemudian dipasang di kubah Masjid Al Huda.
Baca juga: Polisi Tingkatkan Upaya Pencarian Pencuri Hiasan Kubah Masjid Emas Seberat 2,6 Kg di Pulau Buru
"Itu pengrajin emas didatangkan ke Kayeli lalu dibikin di Kayeli," sebutnya.
Hiasan ini telah menjadi kebanggaan bagi warga desa setempat.
Diberitakan sebelumnya, bahwa hilangnya hiasan kubah masjid itu baru diketahui hilang pada Senin (4/3/2024) pagi.
Kasus pencurian ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.
Saat ini, Tim dari Polres Pulau Buru telah diterjunkan ke Desa Kayeli untuk melakukan penyelidikan yang lebih lanjut terkait kejadian ini. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.