Ambon Hari Ini

Rayakan Imlek, Permabudhi dan Yayasan Swarna Giri Tirta Lepas Ratusan Ekor Ikan di Pantai Suli

Ketua Permabudhi Maluku, Tjoa Tinnie Pinontoan mengucapkan selamat merayakan Tahun Baru Imlek kepada seluruh Keluarga Besar Permabudhi Maluku, etnis T

Editor: Fandi Wattimena
Permabudhi
Permabudhi dan Yayasan Swarna Giri Tirta Lepas Ratusan Ekor Ikan di Pantai Suli 

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Warga etnis Tionghoa dari Keluarga besar Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) Provinsi Maluku dan Yayasan Vihara Swarna Giri Tirta merayakan Imlek 2575 Kongzili tahun 2024 di Vihara Swarna Giri Tirta, kawasan Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Sabtu (10/2/2024).

Rangkaian kegiatan diawali dengan puja bakti, kebaktian, lalu ramah tamah. Selanjutnya warga melakukan kegiatan fangsen, melepaskan ratusan ekor benih ikan dan ikan siap olah di Pantai Suli.

Ketua Permabudhi Maluku, Tjoa Tinnie Pinontoan mengucapkan selamat merayakan Tahun Baru Imlek kepada seluruh Keluarga Besar Permabudhi Maluku, etnis Tionghoa yang bersukacita memulai musim baru, tahun baru.

"Kita melepaskan benih ikan yang diambil dari kerja sama dengan balai perikanan budidaya laut dan ikan yang siap diolah dari masyarakat untuk dilepaskan kembali ke lautan luas. Kita memberikan kembali ke kesempatan hidup kepada ikan dan mereka memulai kehidupan baru di lautan luas," ungkap Tjoa Tinnie Pinontoan.

Tjoa Tinnie Pinantoan menjelaskan Perayaan tahun baru imlek adalah tradisi dan budaya yang perlu dilestarikan karna memuat nilai-nilai kebajikan di dalamnya.

Baca juga: Hindari Pakaian Warna Hitam dan Putih saat Perayaan Imlek, Ini Alasannya

"Buddha mengajarkan kita untuk menghormati tradisi leluhur selama itu baik dan bermanfaat. Momen Perayaan tahun baru imlek sebagai kesempatan semua berterima kasih dan syukur kepada Tuhan. Dengan adanya ibadah puja/sembahyang. Dan berharap semoga kedepannya menjadi lebih baik. Melalui pikiran baik,ucapan baik dan perbuatan baik. Selain itu penghormatan/bakti. Momen ini kita biasa kumpul dengan orang tua atau kakek nenek. Saatnya kita sembah orang tua sebagai bentuk bakti," ungkap Tjoa Tinnie Pinontoan.

Selain itu, Imlek memiliki makna cinta kasih dan empati kepada sesama, hewan dan tumbuhan.

"Makanya kita kemarin berbagi nasi bungkus dan melepas ikan hidup yang untuk dikonsumsi dan anakan ikan hias ke laut memberi mereka kesempatan hidup sebagai bentuk cinta kasih dan peduli atau empati kepada hewan dan lingkungan. Dan semoga di tahun baru

semoga kita semua bisa menjadi lebih baik, bisa hidup damai dan harmoni bukan hanya kepada sesama tetapi juga hewan, tumbuhab dan lingkungan " ungkap Tjoa Tinnie.

Ketua Yayasan Vihara Swarna Giri Tirta, Lie Ruli Rudy berterima kasih atas partisipasi masyarakat etnis Tionghoa dari keluarga besar Permabudhi Maluku dan Yayasan Swarna Giri Tirta yang dalam suasana persaudaraan merayakan sukacita Imlek 2024.

"Semoga dengan tahun naga kayu, di tahun baru umat merasakan kejayaan, kemakmuran, kekuatan dan keharmonisan," harap Lie Ruli Rudy.

Pembimas Budha, Kanwil Kemenag Provinsi Maluku diwakili Penyuluh Agama Budha, Triyo Wibowo, S.Pd.B mengucapkan selamat merayakan Tahun Baru Imlek 2024.

"Imlek tahun 2024 adalah Tahun Naga Kayu. Naga Kayu memiliki simbol kejayaan, kemakmuran, kekuatan dan keharmonisan. Semoga nilai nilai ini bisa terelisasi, dirasakan dan dialami masyarakat di musim baru, tahun baru Imlek 2024," harap Triyo Wibowo.

Lebih lanjut Triyo Wibowo menjelaskan, pihak Pebimas Budha siapa bersinergi dan memfasilitasi semua kegiatan umat Budha di Provinsi Maluku.

"Mari kita tetap bersinergi, meningkatkan kualitas iman, menjaga dan melestarikan ritual ritual dan bergerak bersama mencapai kejayaan, kemakmuran, kekuatan dan keharmonisan," ungkap Triyo Wibowo.

Rangkaian kegiatan imlek juga diisi dengan pembagian kotak nasi kepada warga sebagai bentuk cinta kasih dan empati.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved