Harga Ikan
Gelombang Tinggi Sebabkan Harga Ikan di Maluku Naik Dua Kali Lipat
Beberapa wilayah di Maluku yang berpeluang terjadi gelombang tinggi 1.25 - 2.50 meter, di antaranya; Laut Seram, Perairan Buru, Perairan Ambon-Lease,
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Gelombang tinggi menyebabkan harga ikan di Maluku naik hingga dua kali lipat
Berdasarkan informasi cuaca terkini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku Rabu (24/1/2024) sampai Kamis (25/1/2024).
BMKG memperingatkan adanya gelombang tinggi berpeluang terjadi 1.25 - 2.50 meter.
Beberapa wilayah di Maluku yang berpeluang terjadi gelombang tinggi 1.25 - 2.50 meter, di antaranya; Laut Seram, Perairan Buru, Perairan Ambon-Lease, Perairan Selatan Seram, Laut Banda, Perairan Kep.Sermata-Leti, Perairan Kep.Babar, Perairan Kep.Tanimbar, Perairan Kep. Kai, Perairan Kep. Aru, dan Laut Arafuru Bagian Barat.
Gelombang tinggi mengakibatkan tangkapan ikan dari nelayan berkurang.
Baca juga: Cuaca Buruk, Harga Ikan Melonjak di Leihitu - Maluku Tengah
Imbasnya, harga ikan melonjak hingga dua kali lipat.
Ikan Momar kecil yang biasanya dijual Rp. 200 ribuan per loyang kini naik menjadi Rp. 500 ribu.
Sementara ikan Tola dari Rp. 300 ribu, kini naik Rp. 600 ribu per loyang.
"Ikan sedikit saja yang masuk karena pengaruh angin dan gelombang, jadi harga juga ikut naik. Momar anak ini Rp. 500 ribu, kalau Tola Rp. 600 per loyang," ungkap salah seorang penyalur ikan di Negeri Hitu, Arif Nunulehu kepada TribunAmbon.com, Kamis (25/1/2024).
Dikatakan, ikan-ikan dari nelayan di Pelabuhan Huseka'a, Negeri Hitu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah kemudian dipasok ke Pasar Mardika, Kota Ambon.
"Dari sini kita bawa ke Pasar Madika untuk dijual," ujarnya.
Sementara sisanya dijual untuk warga Negeri Hitu.(*)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.