Ambon Hari Ini
Polemik Penentuan Raja Negeri Soya Belum Temui Titik Terang
Menurutnya, berdasarkan surat masuk ke Komisi I, bahwa prosesi pengusulan dan penentuan raja oleh mata rumah parentah dinilai tidak
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Ketua Komisi I DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu mengatakan polemik penentuan Raja Negeri Soya hingga saat ini masih terus berlanjut.
Menurutnya, berdasarkan surat masuk ke Komisi I, bahwa prosesi pengusulan dan penentuan raja oleh mata rumah parentah dinilai tidak representatif dan akomodatif.
"Berkaitan dengan proses raja, tapi juga untuk merespon surat masuk dari warga setempat berkaitan dengan proses penentuan Raja Negeri Soya yang berlangsung di mata rumah, yang intinya, warga mempersoalkan soal rapat mata rumah yang dinilai tidak representatif dan akomodatif," kata Taihuttu, Minggu (21/1/2024).
Dengan begitu, komisi akan mengundang seluruh komponen terkait untuk rapat bersama guna membahas hal dimaksud.
Baca juga: Adat Cuci Negeri Soya Jadi Warisan Tak Benda Indonesia, Begini Ritualnya
Termasuk Tim Percepatan Pemkot Ambon, Asisten I, Kepala Pemerintahan, Camat Sirimau, Penjabat Raja Soya, Ketua dan Saniri Negeri Soya, dan Kepala Mata Rumah Rehatta.
"Komisi dalam waktu dekat akan mengundang untuk rapat. Jadi selain untuk mengevaluasi apa yang telah ditindaklanjuti oleh Saniri, Mata Rumah dan Pemerintah Negeri Soya, juga sekaligus membahas soal aduan masyarakat itu," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, saat ini ada dua nama yang mencuat untuk diusulkan sebagai calon Raja Negeri Soya.
Yakni Reno Rehatta dan Hervie Rehatta.
Hal itu yang menimbulkan polemik ditengah-tengah masyarakat negeri setempat.
Mengingat, yang diusulkan hanya boleh satu nama saja agar tidak menimbulkan polemik.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.