Kepemiluan

Deretan Kader Ternama Dipecat dan Keluar dari PDI-P, Ada Maruarar Sirait dan Murad Ismail

Tak hanya itu, PDI-P sendiri juga memecat beberapa kadernya karena mereka memilih mendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres

Editor: Adjeng Hatalea
TribunAmbon.com
ILUSTRASI: Sejumlah kader ternama ternama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) memutuskan untuk keluar dari partai berlambang moncong putih itu. 

Hal tersebut dilakukan Bobby dengan tidak mematuhi peraturan dan keputusan PDI-P karena mendukung pasangan capres-cawapres lain yang diusung oleh partai politik lain.

"Iya benar, diberhentikan karena dianggap melanggar aturan partai. Jadi agar dia punya tanggung jawab dan tidak anggap sepele sebagai kade," kata Boydo dikutip dari Kompas TV, Selasa (14/11/2023).

3. Budiman Sudjatmiko

DPP PDI-P resmi memecat kadernya yang juga seorang mantan aktivis, Budiman Sudjatmiko pada 24 Agustus 2023.

Sama halnya seperti Bobby, Budiman didepak PDI-P usai memutuskan untuk mendukung Prabowo sebagai capres.

Pemecatan Budiman dari PDI-P tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 887/KPTS/DPP/VIII/2023.

Baca juga: Istana Klaim Komunikasi Jokowi dengan PDI-P Tetap Baik Meski Tak Hadiri HUT ke 51

Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto.

"Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr Budiman Sudjatmiko M.A., M.Phil dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," bunyi surat keputusan sebaigaimana dikutip dari Kompas.id, Jumat (25/8/2023).

Budiman yang sudah tidak lagi berseragam PDI-P mengaku akan menjomblo terlebih dahulu. Ia berseloroh akan kembali mendaftar sebagai kader PDI-P jika kesalahannya diampuni oleh partai.

4. Murad Ismail

PDI-P juga memecat Gubernur Maluku Murad Ismail karena sang istri memilih pindah haluan dari PDI-P ke Partai Amanat Nasional (PAN).

Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat menjelaskan, partainya memecat Murad karena ada ketentuan yang mengatur bahwa satu keluarga harus satu partai.

Apabila ada anggota keluarga yang memiliki afiliasi politik berbeda, satu-satunya pilihan adalah keluar dari PDI-P.

"Otomatis (diberhentikan sebagai kader) dong. Karena istrinya sudah (pindah partai). Supaya kompak lah sama istri," kata Djarot dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/5/2023).(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved