Global
Intip Kisah Hajj Yasser, Pemilik Satu-satunya Pabrik Keffiyeh Palestina yang Kian Kuat
Seorang pedagang yang beralih menjadi pengusaha, Hajj Yasser memulai karirnya dengan mengimpor keffiyeh dari Suriah sebelum memutuskan untuk memulai p
Selain itu, menurutnya, ini merupakan tambahan yang menarik bagi siapa pun dan pakaian apa pun serta sesuatu yang membantu menjaga kehangatan para lansia di musim dingin saat mereka menggunakannya untuk menutupi kepala mereka.
Sedikit lebih jauh di pasar Kota Tua, Badr al-Daour al-Tamimi, 58, sedang memajang keffiyeh di luar tokonya dan menata suvenir Palestina lainnya yang ia jual kepada wisatawan dan terkadang diekspor ke luar negeri.
Barang-barang yang dibuat dari kayu zaitun yang harum berbagi ruang pajangan dengan peta Palestina dan barang-barang yang disulam dengan warna tradisional tatreez Palestina yang cerah.
Pemilik toko setuju bahwa keffiyeh telah menjadi simbol global bagi orang-orang yang mendukung Palestina dan menjadi sumber kebanggaan warga Palestina terhadap Palestina dan di seluruh dunia.
Sampai-sampai, katanya, tentara Israel seringkali tidak tega melihat pemuda Palestina memakainya. Dia sendiri telah melihat pasukan Israel menyerang para pemuda di Kota Tua dan memaksa mereka melepas keffiyeh mereka.
Namun keffiyeh akan tetap menjadi simbol, keempat pria tersebut setuju. Begitu pula budaya Palestina dan kebanggaan terhadap identitas mereka.
Bagi Hirbawi, misi ini bersifat pribadi dan nasional. “Ini adalah warisan kami, kami mencoba mewariskannya kepada generasi berikutnya di keluarga kami. Sangat penting untuk melanjutkan dan bagi keluarga kami untuk berada di pabrik ini.
“Keffiyeh bukan sekedar sesuatu untuk menghasilkan uang. Ini melestarikan warisan Palestina.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.