Tradisi Maluku
Mengenal Tradisi Dunia di Negeri Lima-Malteng: Simbol Gotong Royong saat Pernikahan
Tradisi Dunia merupakan prosesi pemberian harta untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga yang diberikan oleh pihak keluarga kepada anak atau kerabat yan
Penulis: Maula Pelu | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Warga Negeri Negeri Lima, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku memiliki tradisi unik terkait pernikahan.
Tradisi itu dikenal sebagai “Dunia”.
Tradisi Dunia merupakan prosesi pemberian harta untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga yang diberikan oleh pihak keluarga kepada anak atau kerabat yang baru menikah.
Biasanya harta yang diberikan berupa peralatan rumah tangga hingga kebutuhan pangan.
Besaran harta untuk prosesi “Dunia” tidak menentu, tergantung besaran mas kawin.
“Jika mas kawin Lima Juta, palingan keluarga buat makanan dan sedikit dikasih peralatan rumah tangga. Tapi kalau harta besar, biasanya mereka bikin banyak. Tergantung kemampuan mempelai,” ungkap Jamila Latuapo saat diwawancarai TribunAmbon.com, Minggu (31/12/2023).

Tradisi ini dijalankan kepada mempelai tertentu.
Jikalau mempelai sesama orang Negeri Negeri Lima, prosesi 'dunia' diberikan dari pihak mempelai perempuan.
Namun, apabila mempelai perempuan dari negeri lain, maka pihak keluarga pria yang mempersiapkan kebutuhan dunia.
Persiapan Tradisi Dunia dilakukan minimal lima hari sebelum pernikahan berlangsung.
Baca juga: Perayaan Natal 2023: Negeri Hitu Lama Bawakan Hantaran bagi Basodara Kristiani di Kota Ambon
Pihak keluarga mempelai wanita/pria akan memberitahukan kelurga atau kerabat tentang pernikahan yang dilangsungkan, serta meminta ketersediaan untuk turut serta membantu proses pernikahan.
“Keluarga dan kerabat yang dikasih tau, akan datang bawa Lemari, Sprimber, sofa atau kebutuhan pangan seperti, pisang, beras, terigu, dan lainnya yang ditujukan buat kebutuhan calon pengantin,” ujarnya.
Barang yang diberikan, akan dikumpulkan pada rumah keluarga mempelai yang menjalankan tradisi dunia.
Selanjutnya akan diserahkan kepada pengantin setelah proses ijab kabul selesai.
"Sapapun itu orang Negeri Negeri Lima yang kaweng, biar dong keluarga kacil lai dong seng akan hidup susah karna barang-barang samua su lengkap par dong pung rumah tangga," tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.