Maluku Legend
Kisah Wahidi Tuasikal, Buruh Angkut Tertua di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon: Seng Kerja Seng Makan
Ialah, Wahidi Tuasikal (61), pria lansia yang mengais rejeki di kawasan Pelabuhan terbesar di Maluku itu.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Pada hari normal buruh bagasi biasanya mendapat penghasilan berkisar Rp. 100 ribu saja per hari.
Sebaliknya, rejeki nomplok bisa didapat saat arus mudik Lebaran atau Natal Tahun Baru seperti sekarang ini.
Para buruh bisa mendapat penghasilan kisaran Rp. 500 ribu hingga Rp. 700 ribu per hari.
Tak semudah yang dibayangkan, Wahidi harus beradu cepat dengan para buruh yang berusia jauh lebih muda.
Bahkan dalam kondisinya yang renta, masih ada saja para penumpang yang menawar harga saat menggunakan jasanya.
Semangat juangnya yang tinggi menjadi inspirasi bagi para pemburuh bagasi lainnya.
"Sebagai anak muda saya salut, beliau umurnya sudah tua tapi masih kuat untuk bekerja," ujar salah seorang buruh bagasi, Ian.
Selain Wahidi Tuasikal sebagai buruh bagasi tertua di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, ada juga Mayang Salampessy pria berusia 70 tahun. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.