Info Daerah
Peredaran Uang Lesu, DPRD Malra Bakal Undang TAPD
Sebagian pedagang mengakui omzet penjualan terjun bebas di tahun 2023. Sementara harga kebutuhan terus merangkak naik namun daya beli masyarakat just
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
AMBON,TRIBUNAMBON.COM - Lesunya peredaran uang di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) berimbas ke anjloknya daya beli masyarakat.
Sebagian pedagang mengakui omzet penjualan terjun bebas di tahun 2023.
Sementara harga kebutuhan terus merangkak naik namun daya beli masyarakat justru menurun.
"Kita akan undang Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) guna menelisik lebih lanjut ihwal permasalahan dimaksud," ucap Ketua DPRD Malra Midchuri Kudubun saat diwawancarai TribunAmbon.com usai menghadiri kegiatan pasar murah, Rabu (20/12/2023).
Menurutnya, APBD disusun oleh Kepala Daerah, dibantu oleh TAPD yang lebih banyak mengetahui penggunaan besaran anggaran daerah di tahun 2023.
"Sama-sama akan kita sinkronkan permasalahan sehingga mendapatkan penjelasan yang lebih nyata langsung dari sumbernya," paparnya.
Baca juga: Soal Demo Jasa Dokter dan Pegawai RSUD Haulussy, Kadinkes: Besok M-Banking Sudah Bunyi
Dia akui, di beberapa tahun sebelumnya kita tidak pernah mengalami kondisi seperti ini, namun berbeda dengan tahun ini.
Dijelaskannya, kurangnya perputaran uang di daerah juga salah satu indikasi, kondisi peredaran uang di Malra sangat memprihatikan, dampaknya sekarang dirasakan seluruh masyarakat.
"Sebagai representasi masyarakat kami terus melakukan pengecekan ada apa di balik ini, yang kemudian memberikan implikasi buruk terhadap ekonomi kita di daerah," Pungkasnya.
Dirinya menambahkan, kita perlu duduk bersama guna mencari penyebab dan solusi agar dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.