Ambon Hari Ini
Imbas Hujan Pedagang Kembang Api di Maluku Tenggara Ngaku Omset Turun
Pantauan TribunAmbon.com, Senin (11/12/2023) sejumlah lapak mulai menghiasi bahu jalan pasar langgur, jalan telaver
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
AMBON,TRIBUNAMBON.COM - Satu pekan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, pedagang petasan musiman mulai menjamur di kawasan pasar langgur, kabupaten Maluku Tenggara (Malra).
Pantauan TribunAmbon.com, Senin (11/12/2023) sejumlah lapak mulai menghiasi bahu jalan Pasar Langgur.
Belasan lapak tersebut berjejer menawarkan aneka petasan dengan harga variatif.
Kendati demikian jelang pergantian tahun 2023 ke 2024 ini, animo masyarakat untuk membeli kembang api dirasa mulai menurun.
Madi salah seorang pedagang Kembang api mengakui, omset penjualan dalam sehari bisa capai Rp. 300 ribu namun menurun di kala cuaca tidak bersahabat.
"Biasanya kalau laris sih capai Rp. 300 ribu, saya tiap tahun tetap menjadi pedagang musiman petasan, namun tahun ini omsetnya memang menurun," akuinya.
Baca juga: Sepekan Jelang Natal, Harga Daging Ayam dan Sapi di Pasar Langgur Malra Stabil
Baca juga: Selokan Tersumbat, Sampah Penuhi Drainase di Jalan Binaya - Kota Masohi
Dari pengalaman sebelumnya penjualan kembang api mulai mengalami peningkatan saat memasuki penghujung tahun.
"Namun, berhubung karena beberapa hari ini intensitas hujan cukup tinggi, orang enggan keluar rumah omset penjualan anjlok sentuh Rp. 150 ribu saja," Imbuhnya.
Madi sendiri menjual beragam jenis petasan mulai dari kembang api, kupu-kupu, air mancur, roket, gasing dan sebagainya.
Harga yang ditawarkan juga tergantung jenisnya,
mulai dari Rp Rp. 5 ribu hingga paling mahal Rp. 250 ribu
"Biasanya sebut madi, empat hari jelang Natal baru ada lonjakan pembelian dari konsumen namun jika hujan berarti pendapatan berkurang," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.