Ambon Hari Ini
Merasa Sedih, Ini Pantun Terakhir Murad Ismail tuk Para Guru
Di hadapan ratusan guru, Murad Ismail mengaku sedih karena upacara kali ini menjadi yang terakhir di masa kepemimpinannya.
Penulis: Fandi Wattimena | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fandi Wattimena
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Gubernur Maluku Murad Ismail bertindak sebagai inspektur upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-78 Persatuan Guru Indonesia (PGRI) di Lapangan Merdeka Ambon, Sabtu (25/11/2023).
Di hadapan ratusan guru, Murad Ismail mengaku sedih karena upacara kali ini menjadi yang terakhir di masa kepemimpinannya.
Diketahui, mantan Kakor Brimob Polri itu akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Maluku Desember 2023 mendatang.
"Saya sedih, ini akan jadi upacara terakhir saya bersama para guru," cetusnya saat memberikan arahan dalam upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-78 PGRI itu.
Baca juga: Gubernur Maluku Murad Ismail Lantik Sejumlah Kadis, Inilah Daftar Namanya
Meski begitu dia meyakini, pendidikan di Maluku akan semakin maju dengan konsistensi para guru menerapkan kurikulum merdeka belajar.
Keyakinan itu serupa harapan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim akan pendidikan di Maluku.
"Saya yakin bapak dan ibu guru sebagai nakhoda tidak akan membalikan lagi arah kapal Merdeka Belajar," kata Murad membacakan arahan Mas Menteri
Keyakinan itu lanjutnya membawa kebahagiaan, terlebih target kebutuhan 1 juta guru baik ASN dan PPPK serta semakin dekat mewujudkan kesejahteraan guru.
"Kita makin dekat dengan target 1 juta guru ASN dan PPPK," cetus Murad.
Murad pun mengakui pentingnya guru dalam membangun peradaban, termasuk menjadikan banyak pemimpin besar di Maluku.
Hal itu dia ungkapkan dalam pantun yang menutup pertemuan Murad bersama para guru di moment itu;
Angka rumput pake garpu, pukul sagu di Asilulu.
Cuman tagal antua guru, Beta jadi Upu Latu Maluku. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.