Info Daerah
Pasca Direlokasi, Pedagang Pasar Rakyat Langgur Ngeluh Omset Turun Drastis: Sehari Hanya Rp 300 Ribu
Wijaya salah satunya, pedagang kosmetik ini mengaku kini untuk mendapatkan Rp 500 ribu per hari saja susah, padahal sebelumnya mencapai Rp 1,5 juta.
Penulis: Megarivera Renyaan | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan
MALRA, TRIBUNAMBON.COM – Pedagang terdampak revitalisasi pasar tradisional Langgur mengeluh omzet menurun hingga diatas 66 persen.
Wijaya salah satunya, pedagang kosmetik ini mengaku kini untuk mendapatkan Rp 500 ribu per hari saja susah, padahal sebelumnya mencapai Rp 1,5 juta.
Padahal, untuk pindah ke lokasi relokasi di kawasan Jalan Telaver Belakang, dia harus mengeluarkan biaya tambahan yang tidak sedikit.
Berharap bisa mendapat keuntungan lebih untuk menutup biaya pindahan, malah tak kesampaian.
"Ibaratnya di lokasi lama kita bisa mendapatkan Rp. 1,5 juta per hari disini bahkan Rp. 500 ribu saja sulit didapat," kata Wijaya kepada TribunAmbon.com, Jumat (3/11/2023).
Lanjutnya, di pasar relokasi cukup sepi, rerata pembeli kurang dari 10 orang setiap harinya.
Baca juga: Jaksa Penyidik Periksa Tiga Tersangka Kasus Korupsi Dana DIPA Poltek Ambon
Baca juga: Daniel Rigan dan Bella Sofie Gelar Jumat Berkah, Masyarakat Kabupaten Buru Sambut Antusias
Sehingga dengan omzet saat ini dia malah semakin sulit, mengingat harus menggaji satu orang karyawan dan belanja modal lainnya.
"Sehari paling tinggi hanya 5-6 pembeli itupun jika keadaan sedang ramai," imbuhnya.
Kini hanya bisa berharap agar Pasar Rakyat Modern bisa segera rampung dan difungsikan sehingga dia dan pedagang lainnya bisa segera kembali.
Diketahui, sebanyak 265 pedagang direlokasi sejak Februari 2023 dan dikerjakan oleh Balai Prasarana Wilayah dengan anggaran Rp 100 miliar bersumber dari anggaran fiskal APBN. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.