Hilirisasi Nikel, Inovasi dari Anak Bangsa untuk Kemajuan dan Keberlanjutan Ekonomi di Pulau Obi
Untuk memperkuat ekonomi bangsa, Harita Nickel, membangun pabrik peleburan bijih nikel (smelter) berteknologi RKEF dan HPAL di Pulau Obi.
Penulis: Yosephin Pasaribu | Editor: Anniza Kemala
TRIBUNAMBON.COM - Ketika berbicara tentang tambang, hilirisasi menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan nilai tambah. Dengan hilirisasi, suatu komoditas yang awalnya berwujud bahan baku mentah dapat dikembangkan menjadi barang setengah jadi yang bernilai lebih tinggi.
Saat ini, Indonesia tengah gencar menjalankan strategi tersebut dalam proses pengolahan bijih nikel. Kehadiran hilirisasi nikel sendiri dinilai dapat memberikan dampak positif di berbagai aspek, seperti ekonomi, lingkungan, sosial, dan teknologi.
Jika dilihat dari kacamata ekonomi, Indonesia sebagai negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia diprediksi akan menerima manfaat ekonomi yang signifikan dari meningkatnya permintaan produk turunan bijih nikel, terlebih di tengah tren kendaraan listrik yang kian diminati banyak pihak.
Di sisi lain, dampak dari hilirisasi nikel ini juga memainkan peran yang cukup besar dalam menciptakan peluang kerja baru di berbagai sektor, termasuk dalam bidang pengolahan, penelitian, manufaktur, dan lainnya.
Baca juga: Hilirisasi Nikel di Pulau Obi, Guru Besar ITB Apresiasi Fasilitas Smelter Berteknologi RKEF dan HPAL
Menangkap adanya peluang untuk memperkuat ekonomi bangsa lewat hilirisasi tambang, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (TBP) atau akrab dikenal dengan Harita Nickel, membangun pabrik peleburan bijih nikel (smelter) berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan High Pressure Acid Leach (HPAL) di wilayah Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Perusahaan tambang dan hilirisasi nikel yang terintegrasi ini sudah mencatatkan namanya sebagai perintis konservasi mineral dan telah berkontribusi dalam mendukung perekonomian negara sejak tahun 2010.
Tak ingin berjalan sendirian, Harita Nickel melibatkan penduduk setempat guna meningkatkan perekonomian lokal melalui pengembangan aktivitas hilirisasi nikel di wilayah Pulau Obi.
Saat dikunjungi oleh tim redaksi Tribunnews di lapangan, terlihat bahwa Harita Nickel memprioritaskan SDM lokal saat perekrutan, yang mana kurang lebih 50 persen pekerja di perusahaan tersebut merupakan putra-putri asli Tanah Maluku.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Halmahera Selatan, Ardiani Radjiloen, kehadiran Harita Nickel dinilai memiliki peran dalam mengurangi jumlah pengangguran di Kabupaten Halmahera Selatan.
Ia mengungkapkan, salah satu entitas Harita Nickel, yakni PT Halmahera Jaya Produksi (HJF), telah merekrut 2.822 pekerja sejak akhir tahun 2021 hingga 30 Juli 2023. Jumlah tersebut menjadi wujud nyata dari kebijakan perusahan yang menargetkan sebanyak 70 persen kuota pekerja yang direkrut mengutamakan masyarakat lokal.
“Kini, Harita Nickel dengan sejumlah entitasnya, memiliki 15.309 pekerja dalam negeri dengan jumlah pekerja lokal yang berdomisili di Maluku Utara sebanyak 7.224 orang. Sementara jumlah tenaga kerja asing hanya berjumlah 2.710,” terang Ardiani.
Baca juga: Kawasan Industri Pulau Obi jadi Pionir bagi Hilirisasi Nikel Indonesia
Tak hanya melibatkan masyarakat setempat dalam kegiatan operasional tambang, Harita Nickel juga membawa dampak positif lainnya dengan menghadirkan berbagai agenda Corporate Social Responsibility (CSR), yang salah satunya adalah program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM), termasuk pengelolaan berkelanjutan.
“Selama kurun waktu Harita Nickel beroperasi, kita coba kembangkan beberapa program, yang mana dalam jangka waktu tersebut akan terbentuk akumulasi modal, akumulasi skill, dan akumulasi network. Ketika perusahaan tutup, mereka (warga Kawasi) bisa jual itu keluar, tidak hanya ke perusahaan dan itu yang disebut dengan sustainability development tercapai,” ungkap Latief Supriadi selaku Head of Community Affairs Harita Nickel.
Dampak positif tersebut pun selaras dengan tanggapan salah seorang pegiat UMKM binaan Harita Nickel, yakni Reinhard Siar selaku Ketua Badan Permusyawaratan Desa Kawasi. Ia menuturkan, hadirnya Harita Nickel memberi warna yang berbeda dalam kehidupan masyarakat, terlebih dalam hal ekonomi.
Berkat kehadiran Harita Nickel di Pulau Obi, masyarakat Kawasi bisa merasakan perkembangan seperti tersedianya pangkalan dan pasar ikan.
Distrik Navigasi Ambon Awasi Pemasangan Buoy untuk Sistem Komunikasi Kabel Laut Labuhan-Oby Malut |
![]() |
---|
Benarkah Smelter Nikel di Pulau Obi Menjadi Berkah bagi Indonesia? |
![]() |
---|
Mencari Fakta dari Isu Miring terkait Tambang Nikel di Pulau Obi, Apakah Benar Mencemari Lingkungan? |
![]() |
---|
Tak Hanya Hilirisasi, Tambang Nikel di Pulau Obi Juga Konsisten Menjaga Kelestarian Alam |
![]() |
---|
Hilirisasi Nikel di Pulau Obi, Guru Besar ITB Apresiasi Fasilitas Smelter Berteknologi RKEF dan HPAL |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.