Demo Mahasiswa
Aliansi Mahasiswa Unpatti Gelar Aksi Kepedulian Tolak Relokasi Rempang
Aksi tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap 7.500 jiwa warga Rempang yang bakal di relokasi. Pantauan TribunAmbon.com sekitar pukul 13.00 WIT di
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Puluhan mahasiswa Unpatti yang tergabung dalam Aliansi Peduli Rempang menggelar aksi demonstrasi di Kampus Universitas Pattimura, Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Rabu (27/9/2023).
Aksi tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap 7.500 jiwa warga Rempang yang bakal di relokasi.
Pantauan TribunAmbon.com sekitar pukul 13.00 WIT di lokasi, terlihat puluhan aksi massa berkumpul di pertigaan Pujasera Unpatti.
Mereka membawa beberapa poster berisi penolakan terhadap rencana relokasi warga Rempang, Kepulauan Riau.
Nampak, asap hitam mengebul di udara akibat aksi yang disertai bakar ban.
"Aksi ini terkait permasalahan yang dialami oleh saudara-saudara kita di Pulau Rempang, Provinsi Kepulauan Riau. Dimana informasi yang kami kumpulkan bahwa tanggal 28 nanti akan dilakukan relokasi penduduk dari tanah yang sudah mereka tempati sejak tahun 1930an," ucap salah satu orator, Akbar Hatapayo saat diwawancarai TribunAmbon.com, Rabu (27/9/2023) Siang.
Dikatakan bahwa, aksi sebagai bentuk kehadiran aliansi untuk menyampaikan pesan-pesan moril, dengan tujuan ada sebuah kesepakatan bersama bahwa Rempang adalah duka bersama.
Baca juga: Himpunan Mahasiswa Evav Gelar Aksi Bungkam, Ini 7 Poin Tuntutan Mereka
"Masalah di Rempang bukan hanya dirasakan oleh warga Rempang, dan menjadi perjuangan mereka saja tetapi masalah itu merupakan masalah kita bersama selalu mahasiswa seluruh Indonesia dan seluruh masyarakat yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini," kata Hatapayo.
Lanjutnya, warga Rempang membutuhkan solidaritas dan partisipasi untuk menyuarakan kondisi Rempang yang sementara dieksploitasi oleh Negara.
Pasalnya, demi kepentingan investasi asing, Negara dengan gampangnya mengusir warga Rempang dari tanah mereka.
Dia berharap, proyek dan rencana relokasi warga Rempang dapat dihentikan.
"Harapan kami selaku mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rempang hari ini menginginkan dan berharap secara penuh kepada Pemerintah Pusat untuk segera menghentikan proyek strategi nasional yang akan dilakukan di Pulau Rempang, untuk secepatnya mencabut izin proyek yang akan dibangun di tanah Rempang yang melingkupi hampir 14 Desa yang ada di sana," harapnya.
Diketahui, Badan Pengusahaan (BP) Batam berencana merelokasi penduduk Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau yang berjumlah lebih kurang 7.500 jiwa.
Relokasi itu dilakukan untuk mendukung rencana pengembangan investasi di Pulau Rempang.
Rencananya di Pulau Rempang akan dibangun kawasan industri, jasa, dan pariwisata dengan nama Rempang Eco City.
Proyek ini bahkan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah pusat.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.