Ambon Hari Ini
Dijanjikan Untung Ratusan Juta, Pengusaha Roti di Ambon Merasa Ditipu Investasi AXA Mandiri
Kepada awak media, Assagaf merasa ditipu dengan janji mendapat Rp.700 juta, ternyata belakangan malah kehilangan uang Rp170 juta di lembaga itu.
Penulis: Rahmat Tutupoho | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Rahmat Tutupoho
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Maraknya tindak penipuan investasi yang menjanjikan keuntungan puluhan hingga ratusan juta rupiah mulai dirasakan warga.
Kejadian itu juga dialami dan dirasakan seorang pengusah roti Ulfa Assagaf yang berasal dari Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Kepada awak media, Assagaf merasa ditipu dengan janji mendapat Rp.700 juta, ternyata belakangan malah kehilangan uang Rp170 juta di lembaga itu.
Kata dia, awalnya pihak AXA Mandiri datang menawarkan investasi dengan penyetoran per tiga bulan dan per tahun yang mengiming-iming keuntungan ratusan juta.
Usai menyetuji tawaran itu, dirinya pun langsung menyetor dengan jangka waktu yang dipilih sebanyak lima tahun.
Namun seiring waktu berjalan, malah merasa ada kejanggalan dan kehilangan Rp170 juta karena berinvestasi disana.
“Awalnya dibilang investasi. Saya ikut di situ sejak 2019. Tiga bulan sekali harus setor puluhan juta. Lama kelamaan, semacam ada kejanggalan. Saya merasa ditipu dan kehilangan banyak duit,” ungkap Assagaf, Selasa (19/9/2023).
Ia mengaku, sejak itu hingga kini uang yang disetor sebanyak Rp303 juta, naasnya sekarang hanya Rp. 133 juta.
Baca juga: Ini Klarifikasi BRI Cabang Masohi Menyoal Dugaan Penipuan Staf BRI Unit Kairatu
Untuk itu, beberapa kali sudah mendatangi pihak AXA Mandiri, hanya saja tidak ada penyelesaian bahkan penjelasan terkait sisa uangnya itu.
“Saya bingung. Uang Rp303 juta yang disetor kok tinggal Rp133 juta. Konsultasi dan upaya meminta penjelasan sudah saya tempuh, tapi nihil,” cetusnya.
Jika tidak ada jalan keluar, pihaknya akan membawa masalah ini ke ranah hukum, baik pidana maupun perdata.
“Ini sangat merugikan saya. Jika dalam waktu dekat tidak penjelasan dan itikad baik dari mereka, persoalan ini akan dibawa ke ranah hukum,” kesalnya.
Saat dihubungi TribunAmbon.com melalui WhatsApp, Nana, seorang pegawai yang biasa didatangi Ulfa Assagaf mengatakan hanya pimpinan yang bisa kasih penjelasan.
“Kalau kaka ketemu Beta (saya) sama saja. Beta tidak bisa konfirmasi karena dilarang, kalau mau sama bosnya langsung,” tulisnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.