Info Daerah
Direktur RSUD Masohi Herry Siswanto Disebut Berbohong Perihal Kematian Pasien Yostina Rumangun
Tudingan itu menyikapi pernyataan Direkur Herry Siswanto perihal bantahan kabar kematian pasien akibat kekurangan oksigen.
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Fandi Wattimena
Menurutnya, almarhumah telah mengalami kritis sejak dari rumah hingga dibawa masuk ke ICU RSU pada 25 Juli lalu.
Setelah dirawat intensif di ICU dengan gejala komplikasi penyakit dan TBC pasien kemudian dipindahkan ke ruangan Teratai untuk dirawat inap.
"Kondisi pasien pada awal masuk itu juga sudah jelek, di mana pasien sudah mengalami kritis sejak dari rumah, dan pasien langsung dibawah ke ruangan ICU intensif di mana pasien langsung ditangani oleh dokter ahli penyakit dalam dan dokter insentif care," tandasnya.
Siswanto menjelaskan selama pasien di rumah sakit sudah terbantukan dengan oksigen, bahkan tercatat dalam rekam medis terdapat 42 tabung yang telah diberikan kepada pasien.
Ditegaskan, selama pasien di ruang perawatan, oksigen selalu disiapkan baik yang utama maupun oksigen cadangan. Sehingga jika dikatakan pasien meninggal akibat kehabisan oksiegn, hal itu sangat tidak benar.
“Kematian pasien bukan karena terhentinya suplai oksigen, sebab tabung oksigen bec up selalu selalu stan bey dan dikontrol oleh petugas. Saat itu pasien meninggal oksigen NRM 15 Liter 100 persen masih terpasang,” ujarnya.
Dalam konferensi pers itu, Direktur juga sempat menyesalkan keluarga pasien yang datang dengan membawa massa hingga terjadi keributan di rumah sakit dan membuat para perawat jaga merasa trauma.
"Adapun pada saat itu ada sedikit trauma daripada teman teman kami yang bertugas karena ada pengejaran terhadap petugas oksigen kemudian pengejaran dan kekerasan fisik kepada perawat kemudian ada juga pengrusakan terhadap prperti dari rumah sakit. Tapi hal itu akan kami bijaki secara bijaksana dalam rangka meningkatkan sistem pelayanan," tutup Direktur. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.