Maluku Terkini
Guru Hingga Kepsek SMAN 17 MBD Kerap Bikin Libur Tambahan, Tak Kunjung Masuk Sekolah
Padahal seharusnya tenaga pendidik itu masuk sekolah guna melakukan aktifitas pendataan siswa baru dan lainnya.
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Guru hingga Kepala Sekolah SMA Negeri 17 Maluku Barat Daya (MBD), Desa Watuwei, Kecamatan Dawelor Dawera, ternyata masih asik liburan hingga saat ini.
Padahal seharusnya tenaga pendidik itu masuk sekolah guna melakukan aktifitas pendataan siswa baru dan lainnya.
Informasi tenaga pendidik yang kerap menambah libur sendiri itu didapatkan oleh Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias dari masyarakat setempat yang terus mengeluhkan ketidakpedulian guru di SMAN 17 MBD itu terhadap pendidikan.
Saat ini, kata Anos, baru tata usaha dan penjaga sekolah yang hadir.
“Gurunya banyak ada ASN lebih dari 10 cukup banyak itu dan setiap kali liburan menurut masyarakat ke kami, ya ada rekamannya ada percakapannya, itu setiap kali liburan pasti seperti itu, selalu saja para guru datang terlambat,” kata Yeremias kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).
Baca juga: Dugaan Laporan Fiktif Anggaran 2.5 Miliar di Kwarda Pramuka Masuk Pantauan Kejati Maluku
Baca juga: Hadiri Peletakan Batu Pertama Koramil Elpaputih, Begini Kata Bupati Malteng
Lanjutnya, kejadian kali ini bukan pertama kali. Orang tua murid kerap mengeluhkan guru juga Kepsek SMAN 17 yang kerap kabur menjalankan tugas pengabdiannya.
Pasalnya hal ini sangat berdampak pada perkembangan pendidikan anak-anak setempat.
Legislator Dapil MBD itu memerintahkan Guru hingga Kepsek untuk segera kembali bertugas dan melakukan tugas dan tangggungjawab mereka sebagai pendidik.
“Jangan lagi ya jangan lagi berkeliaran di mana-mana. Yang namanya guru kewajibannya adalah mencerdaskan anak bangsa, di tempatkan di manapun dia harus melaksanakan tugas. Jangan sudah ditempatkan, sudah diangkat jadi ASN, kemudian meninggalkan tugas tanpa alasan,” tegas Anos.
Selain itu, Ketua Fraksi Golkar DPRD Provinsi Maluku itu berharap ada tindakan tegas dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Maluku dan Kepala Dinas Pendidikan MBD cabang Tiakur.
“Karena itu kami minta kepada saudara Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Maluku dan juga saudara kepala cabang Dinas Pendidikan Provinsi Maluku di MBD yang berkedudukan di Tiakur untuk memanggil para guru tersebut untuk segera kembali ke tempat tugasnya, melaksanakan tugas mendidik anak bangsa yang ada di SMA 17 MBD yang berdomisili di Desa Watuwei, kecamatan Dawelor Dawera, Kabupaten Maluku Barat saya Indonesia. Kalau ternyata kepala sekolah tidak mampu ya harus Di evaluasi, tidak mampu itu bukan tidak bisa mengajar tapi tidak mampu manage sekolah itu, para gurunya ya harus dievaluasi. Saya kira itu ya,” tegasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.