Info Daerah

Camat Tehoru: Warga Harap Pemerintah Bantu Sediakan Pelampung tuk Keselamatan Pelayaran

Hal itu menyusul jalur laut kini menjadi satu-satunya akses penghubung, sementara kondisi cuaca tengah buruk.

Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Lukman Mukadar
Suasana penyeberangan di Tehoru, Kamis (13/7/2023). 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar

MASOHI, TRIBUNAMBON.COM - Kepala Kecamatan (Camat) Tehoru, Rusman Angkotasan minta dinas terkait bantu sediakan alat keselamatan pelayaran untuk jasa penyeberangan laut di Kecamatan Tehoru.

Hal itu menyusul jalur laut kini menjadi satu-satunya akses penghubung, sementara kondisi cuaca tengah buruk.

"Mereka berharap pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan menyiapkan pelampung. Karena kemarin ada warga yang menyeberang menggunakan Longboat harus lompat sebelum Longboat mencapai daratan karena ada air masuk akibat gelombang tinggi," kata Rus kepada Wartawan di Tehoru, Kamis (13/7/2023).

Kata Rus, peralatan keselamatan menjadi kebutuhan untuk meminimalisir korban jika saja terjadi kecelakaan laut.

"Tidak ada akses darat sehingga mereka terpaksa lewat laut. Apalagi kadang kadang ombak gelombang jadi mereka juga was was sebenarnya cuma karena memang hanya itu satu satunya jalur transportasi saat ini maka mau tak mau harus dilewati. Karena itu mereka sampaikan ke kami sangat berharap agar ada perhatian dari pemerintah daerah," jelas Rus.

Dia mewakili warga pun berharap perbaikan jembatan Kawanua bisa segera diselesaikand alamwaktu dekat agar akses perhubungan darat kembali normal.

Camat Tehoru, Rusman Angkotasan saat diwawancara di Baranda Tehoru, Kamis (13/7/2023).
Camat Tehoru, Rusman Angkotasan saat diwawancara di Baranda Tehoru, Kamis (13/7/2023). (TribunAmbon.com/ Lukman Mukadar)

"Tentu semua masyarakat berharap agar jembatan itu segera diperbaiki, minimal jembatan darurat," ungkapnya.

Diketahui, pemerintah saat ini menaruh fokus untuk pembangunan jembatan darurat Wae Kawanua, bahkan juga konstruksi permanen diupayakan secepatnya.

"Pembangunan jembatan Darurat (Kawanua) mungkin sebulan (selesai) menggunakan bailey," kata Direktur Pembangunan Jembatan, Dirjen Binamarga Kementerian PUPR RI, Budi Harimawan Sumihardjo, Rabu (12/7/2023). 

Bersamaan dengan pembangunan jembatan darurat, Kementerian PUPR melalui BPJN Maluku juga akan membangun komstruksi permanen dua bentangan jembatan yang ambruk. 

Budi juga menegaskan pihaknya membutuhkan waktu kurang lebih empat bulan untuk membangun dua bentangan jembatan Kawanua secara permanen. 

"Untuk (pembangunan jembatan Kawanua) permanen butuh waktu sekitar empat bulan (tuntas dikerjakan)," tandas Budi. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved