Jukir Kesal Oknum Pegawai Pemkot hingga TNI/Polri Kerap Tak Bayar Parkir
Juru Parkir (Jukir) di Kota Ambon mengeluhkan oknum pegawai Pemerintah Kota yang kerap tak membayar biaya parkiran.
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Juru Parkir (Jukir) di Kota Ambon mengeluhkan oknum pegawai Pemerintah Kota yang kerap tak membayar biaya parkiran.
Padahal, pembayaran parkiran merupakan salah satu program Pemkot Ambon untuk meningkatkan Pendapatan asli daerah (PAD).
Salah seorang Jukir di Jalan AY. Patty, Acil Lessy menuturkan oknum pegawai Pemkot Ambon enggan bayar retribusi parkir sesuai yang ditetapkan serta hitungan waktu parkir.
Bahkan dirinya sering berdebat dengan mereka agar bisa membayar tiket parkir.
"Saya selalu bingung kenapa Pemkot Ambon yang membuat peraturan untuk penagihan retribusi parkir namun pegawainya sendiri yang malah tidak menunjang program tersebut," kata Acil kepada wartawan, Sabtu (3/6/2023).
Baca juga: Sampah Menumpuk di Wara Ambon, Sudah Timbulkan Bau Busuk
Baca juga: BPBD Ambon Beberkan 41 Titik Rawan Bencana, Waspada Cuaca Ekstrem!
Dijelaskannya, oknum pegawai paling sering tak bayar parkir di area pertokoan, depan Counter Hp Samsung Gadget World sampai depan Puskud.
Dijelaskannya, para pegawai hanya ingin membayar Rp 3 ribu - Rp 5 ribu.
Sementara, biaya parkir meningkat per jamnya bila parkir di zona progresif seperti AY. Patty dan Jalan Diponegoro.
Khusus roda empat, tarif awal dikenakan Rp 4 Ribu dan akan bertambah Rp 2 Ribu per jamnya.
"Setiap Senin, parkir mulai dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore otomatis hitungannya meningkat misalnya kalau hanya parkir kemudian jalan harganya 5 ribu tapi kalau satu hari hitungan mulai jam 8-5 sore tadi dihitung 30 ribu namun mereka para pegawai malah debat panjang dengan kami para Jukir. Bahkan ada yang hanya bayar 5 ribu meski parkirnya satu hari hitungan jam kantor,” jelasnya.
Acil pun kesal lantaran, terkadang harus nombok biaya parkir pegawai yang enggan bayar penuh.
“ Kami sebagai jukir berharap ada perhatian serius untuk persoalan ini. Kami hanya menjalakan tugas yang sudah diberikan pemerintah kota Ambon lewat Dinas Perhubungan namun pegawai Pemkot sendiri mala tidak ikut aturan, padahal peraturan ini berlaku untuk semua bukan hanya masyarakat," tegasnya.
Hal yang sama diungkapkan jukir lainnya, Any.
Namun, bukan oknum Pemkot Ambon saja, melainkan aparat TNI/Polri.
Korupsi Dana Desa Rp 1,1 M, 6 Para Pejabat Negeri Tiouw-Malteng Terancam 20 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Buka Amboina City Rally Tahun 2025, Bodewin: Ini Ajang Kampanye Tertib Lalu Lintas |
![]() |
---|
210 Peserta Ramaikan Amboina City Rally Menyongsong HUT ke-450 Kota Ambon |
![]() |
---|
Orang Tua 52 Tahun di Malteng Setubuhi Anak 14 Tahun Hingga Hamil, Mulai Disidangkan |
![]() |
---|
Jadi Program Prioritas, Warga Desa Rumah Tiga Bersihkan Lingkungan Tempat Tinggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.