Pecinta Kopi
Nikmati 2 Varian Biji Kopi dari Haya Khas KMPD
Kepada TribunAmbon.com salah seorang penggagas, Randy mengatakan bahwa keduanya punya karakter yang berbeda.
Penulis: M Fahroni Slamet | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fahroni Slamet
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kopi Maluku Par Dunia (KMPD) adalah sebuah komunitas yang sangat peduli akan nilai jual dari kopi khas Maluku.
Hal itu terlihat dari progres para penggagas dengan melahirkan dan membuat olahan green bean dari Desa Haya, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah.
Tak tanggung-tanggung, dua jenis kopi telah lahir dan dikemas untuk diperjual belikan.
Yakni, Liberica Haya dan juga Robusta Haya.
Kepada TribunAmbon.com salah seorang penggagas, Randy mengatakan bahwa keduanya punya karakter yang berbeda.
"Libecara Haya testi notes dia kaya pisang rabus dan nangka," kata Randy kepada TribunAmbon.com, Minggu (28/05/2023).
Notes atau rasa di kopi itu didapat setelah melakukan cupping bersama para pelanggan tempat kopi mereka.
Dari percobaan itu banyak yang mengatakan bahwa Liberica Haya dominan berada di rasa pisang rebus dan nangka.
Baca juga: Semangat Perkenalkan Kopi Asli Maluku Tuk Dunia, KMPD Terbentuk
"Itu berdasarkan cupping yang diperuntukan untuk beberapa pelanggan," Lanjut Randy.
Beda lagi dengan Robusta Haya, meski berada pada wilayah yang sama, tapi memiliki notes yang berbeda dari yang sebelumnya.
"Robusta haya karaktersikan dark cochlate dan juga palm sugar, sama itu juga lewat cupping pelanggan," Lanjutnya.
Pada dua varian itu memiliki berat bersih 200 dan 500 gram.
Randy juga mengatakan bahwa produk ini telah masuk dalam tahapan 'menguasai dunia', di mana produk kopi telah sampai ke Thailand.
"Ini sudah sampai di Thai, itu cuman beli untuk testimoni saja, terus dia kasih masukan untuk produk kita sendiri, selain itu ini sudah sampai di Jakarta, Bali, Sumatera," lanjut Randy.
Tak hanya sampai di kopi saja, olahan dari koli khas KMPD akan mengeluarkan beberapa produk.
"Nanti ada farfume, pengharum ruangan, pengster udara ruangan, kopi celup dan juga drip bag, pupuk dari ampas kopi juga," lanjut Randi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.